INDIA - Setelah operasi penyelamatan yang berlangsung secara dramatis selama lebih dari 104 jam dan melibatkan sedikitnya 500 orang, Rahul Sahu, seorang penyandang disabilitas berusia 10 tahun dari distrik Janjgir-Champa, India yang jatuh ke sumur bor sedalam 80 kaki pada Jumat( 10/6/2022), akhirnya berhasil diselamatkan pada pada Selasa (14/6/2022).
Sekitar tengah malam pada Selasa (14/6/2022), Rahul dibawa keluar dari terowongan dengan tandu oleh anggota tim penyelamat. Kemudian, dia dibawa ke Rumah Sakit Apollo di Bilaspur dengan ambulans, saat koridor hijau dibuat.
"Ini adalah kemenangan kolektif bagi kita semua. Rahul saat ini stabil dan kami memberinya perawatan terbaik," kata Kolektor Janjgir-Champa Jitendra Shukla setelah operasi penyelamatan.
Baca juga: Tingkatkan Kepedulian Terhadap Penyandang Disabilitas dengan Pelayanan Kesehatan yang Layak
Shukla juga memuji Rahul untuk semangat juangnya dalam kondisi buruk. Dia mengungkapkan bahwa ada ular dan katak di sebelah bocah itu, sebuah fakta yang disembunyikan oleh pemerintah untuk mencegah kepanikan.
Kepala Menteri Bhupesh Baghel, yang memantau situasi dengan cermat selama empat hari terakhir, men-tweet bahwa harapan baik dan upaya tak kenal lelah dan komitmen oleh tim penyelamat telah menyebabkan keberhasilan operasi. Dia berharap Rahul cepat sembuh.
Dokter mengatakan mereka akan memantau dengan cermat anak laki-laki itu, yang, meskipun menunjukkan ketahanan saat operasi berlanjut, telah sangat melemah karena asupan makanan dan cairan yang terbatas. Paparan air dan lumpur yang terlalu lama di dalam sumur juga dapat menyebabkan beberapa masalah kulit.
Tim dari Angkatan Darat, Pasukan Nasional Penanggulangan Bencana, Pasukan Tanggap Bencana Negara, dan pemerintah daerah terlibat dalam operasi yang melihat penggalian lubang yang dalam sejajar dengan lubang tempat Rahul terjebak, dan menghubungkan keduanya melalui sebuah terowongan.
Namun, menggali lubang yang dalam di medan berbatu terus-menerus menimbulkan tantangan runtuhnya puing-puing. Tim juga harus meminta penduduk desa untuk terus menerus memompa air melalui sumur bor terdekat lainnya karena pengisian air tanah yang cepat dapat terbukti berbahaya pada kedalaman di mana Rahul terjebak.
Menurut tim penyelamat, setelah ekskavator melakukan pekerjaan mereka, tim darat, yang dilengkapi dengan mesin bor, turun tangan untuk menyelesaikan bagian terakhir terowongan sedalam 1,5 kaki (0,5) terakhir sangat menantang karena melibatkan penggalian melalui batu keras dan kesalahan apa pun dapat menyebabkan kecelakaan.
Para warga yang banyak berkumpul di tempat itu memuji para penyelamat atas upaya mereka.
(Susi Susanti)