MANADO - Kepala Sekolah (Kepsek) MTs Negeri 1 Kotamobagu, Intan Safitri Mokodompit, dipindahkan sementara ke madrasah lain sambil menunggu selesainya kasus dugaan penganiayaan hingga meninggalnya Bintang Tungkagi (13) salah satu siswa di madrasah tersebut.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut), Anwar Abubakar mengatakan, telah memanggil Kepsek MTs Negeri 1 Kotamobagu untuk memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.
“Untuk sementara, Kepala MTs Negeri 1 Kotamobagu ditugaskan di madrasah yang lain sampai proses hukum terkait kasus ini selesai. Kami sudah menunjuk pelaksana tugas Kepala MTs Negeri 1 Kotamobagu,” ujar Anwar, Jumat (17/6/2022).
Ia menjelaskan, pada 8 Juni 2022, almarhum Bintang masih mengikuti kegiatan Penilaian Akhir Tahun (PAT) tahun pelajaran 2022/2023 di ruang Lab 2 MTsN 1 Kotamobagu. Baru pada 10 Juni 2022, orang tua almarhum meminta izin kepada wali kelas, Jusna Husein, anaknya belum bisa mengikuti pelaksanaan ujian hari itu karena sakit.
“Dugaan tindak kekerasan kepada almarhum menurut keterangan beberapa siswa kepada pihak kepolisian, terjadi pada Rabu, 8 Juni 2022 sekitar pukul 10.00 WITA di dalam musala. Peristiwa ini tidak diketahui guru-guru, tenaga kependidikan,” ucap Anwar
Kepolisian, ia melanjutkan, sudah meminta keterangan kepada wali kelas almarhum. Olah TKP di dalam musala MTs Negeri 1 Kotamobagu juga sudah dilakukan bersama dua siswa dan beberapa guru. Pada Minggu, 12 Juni 2022, beberapa siswa juga sudah dibawa ke Polres Kotamobagu untuk dimintai keterangan.
Kanwil Kemenag Sulut juga telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala madrasah se-Sulut pada 14 Juni 2022. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian yang serupa tidak lagi terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di madrasah.
(Erha Aprili Ramadhoni)