3. Mary Stuart
Mary Stuart merupakan Ratu Skotlandia yang berkuasa antara tahun 1542 hingga 1567. Ia dipenggal pada 8 Februari 1587. Putri James V dari Skotlandia ini mengincar takhta sepupunya yaitu Ratu Inggris Elizabeth I. Ia kerap memberontak, bahkan mempunyai pasukan pemberontak bernama Rising of The North.
Karena hal tersebut, Mary harus mengembuskan napas terakhirnya dengan hukuman penggal yang dilakukan di Fortheringhay Castle, Inggris.
4. Marie Antoinette
Pada 1793 di Prancis, Marie Antoinette harus kehilangan nyawanya secara paksa. Ia dieksekusi mati dengan cara dipenggal menggunakan guillotine. Guillotine merupakan alat pemancung manusia secara cepat. Istri dari Louis XVI ini dipenggal bersama suaminya karena dianggap tidak becus menjalankan pemerintahan. Rakyat Prancis pada masa itu berada di garis kemiskinan dan sulit untuk mendapatkan bahan pangan. Namun, Marie Antoinette yang lahir pada tahun 1755 ini tidak peduli dengan keadaan rakyatnya dan malah gemar berpesta, berjudi, serta mengoleksi pakaian mahal.
Diceritakan pula pada malam sebelum hari eksekusi, seluruh rambut Marie Antoinette berubah menjadi putih. Hal ini dikarenakan Marie merasa tertekan dan stress berat. Kejadian medis ini lantas diberi nama Marie Antoinette Syndrome.
(Rahman Asmardika)