CIANJUR - Puluhan ekor sapi milik sejumlah peternak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) dalam beberapa waktu terakhir.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, sebanyak 50 ekor sapi yang mati akibat PMK tersebar di sejumlah peternakan.
"Untuk mengantisipasi terus menyebarnya PMK, kita telah menerima bantuan vaksin PMK sebanyak 4.700 vaksin dari pemerintah pusat yang telah didistribusikan ke para peternak. Tercatat sebanyak 50 ekor sapi di Cianjur mati karena PMK," kata Herman, kepada wartawan.
Herman meminta warga tetap tenang dan tidak panik dengan merebaknya kasus PMK, terutama menjelang Idul Adha 2022.
Ia mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya melakukan antisipasi dan penanganan kasus PMK agar tidak terus meluas.
"Pengajuan bantuan vaksin PMK kembali kita lakukan, penanganannya cukup baik ini juga tak lepas dari peran aktif para pemilik ternak," ujarnya.
Sementara itu, sebanyak lima ekor sapi program ketahanan pangan milik Pemerintahan Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang juga mati akibat PMK. Akibatnya, pemerintah desa setempat mengalami kerugian hingga Rp 100 juta.
Sekretaris Desa Ciranjang, Irfan Ubaedillah mengatakan dari sebanyak 16 ekor sapi program ketahanan pangan, lima ekor di antaranya mati karena PMK.
Kematian sapi akibat PMK, kata Irfan, dipastikan oleh tim dari Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Kabupaten Cianjur setelah melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel dari sapi tersebut.