Seperti diketahui, ratusan ribu demonstran Sri Lanka hari Minggu (10/7) mengatakan mereka akan tetap menduduki kediaman resmi presiden dan perdana menteri di Kolombo hingga para pejabat tinggi ini meninggalkan kantor tersebut secara resmi.
Para demonstran telah menyerbu kedua tempat tinggal itu hari Sabtu (9/7). Mereka membakar rumah Presiden Gotabaya Rajapaksa di tengah meningkatnya kemarahan publik atas krisis ekonomi selama berbulan-bulan.
(Susi Susanti)