Koalisi Pecah, PM Italia Mengundurkan diri

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 15 Juli 2022 13:41 WIB
PM Italia Mario Draghi mengundurkan diri (foto: EPA)
Share :

ITALIA - Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi telah mengajukan pengunduran diri setelah mitra koalisi populis Five Star menarik dukungannya dalam mosi tidak percaya.

Mantan kepala Bank Sentral Eropa itu telah memimpin pemerintahan persatuan sejak Februari 2021. Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan pakta kepercayaan yang telah menopang pemerintah persatuan telah hilang.

Draghi melakukan kunjungan pertama selama satu jam ke Presiden Mattarella dan, setelah merenungkan masa depannya, mengeluarkan pernyataan pengunduran dirinya.

"Suara hari ini di Parlemen sangat signifikan dari sudut pandang politik. Persatuan nasional mayoritas yang mendukung pemerintah ini sejak pembentukannya tidak ada lagi," katanya.

Baca juga: Mario Draghi Dilantik Menjadi Perdana Menteri Baru Italia

Setelah berbicara dengan para menteri, dia kembali ke istana Quirinale untuk mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden. Demi menghindari kamera, dia tidak menggunakan pintu utama.

Baca juga: PM Italia Disebut Ingin Mengundurkan Diri dan Bentuk Pemerintahan Baru

Namun, Presiden Sergio Mattarella menolak untuk menerima pengunduran dirinya.

Presiden menunjuk Draghi untuk memimpin pemulihan pandemi pasca-Covid Italia, dan menyelamatkan negara dari ketidakstabilan endemik. Dia sekarang telah meminta Draghi untuk berbicara di parlemen untuk memberikan gambaran yang jelas tentang situasi politik.

Pengaruh intervensi Presiden Mattarella tidak sepenuhnya jelas. Draghi diperkiarakan akan datang ke parlemen pada Rabu (20/7/2022) pekan depan - dan dengan dukungan yang cukup dia bisa tetap menjabat.

Perkembangan luar biasa di Roma mengakhiri drama yang dipicu ketika pemimpin Bintang Lima Giuseppe Conte menolak untuk mendukung paket bantuan ekonomi pemerintah sebesar 23 miliar euro (Rp346 triliun) untuk keluarga dan bisnis, dengan alasan Draghi tidak berbuat cukup untuk mengatasi biaya krisis hidup.

Meskipun pemerintah dengan nyaman memenangkan pemungutan suara pada Kamis (14/7/2022) di Senat dengan bantuan pihak lain, pria yang dijuluki "Super Mario" telah berulang kali memperingatkan bahwa tanpa dukungan Five Star, pemerintah tidak dapat melanjutkan.

Pemilihan sudah dijadwalkan pada awal 2023 dan, jika pemerintah benar-benar runtuh, pemungutan suara kemungkinan akan berlangsung musim gugur ini. Beberapa partai di kanan tertarik pada pemilihan awal, tetapi periode ketidakpastian politik akan membahayakan upaya Italia untuk mengatasi krisis energi yang membayangi dan meloloskan anggaran tahun depan untuk mengamankan pendanaan Uni Eropa.

Hingga pemungutan suara Senat, upaya dilakukan untuk menyelesaikan krisis koalisi. Pasar saham Milan jatuh 3,4% karena kegelisahan menyebar ke investor di ekonomi terbesar ketiga zona euro.

Komisaris Ekonomi Uni Eropa Paolo Gentiloni, yang juga mantan PM Italia, mengatakan sebelumnya bahwa eksekutif Uni Eropa (UE) sedang mengamati perkembangan di Roma "dengan rasa khawatir". Kepala kelompok industri Italia Confindustria mengatakan keputusan Five Star telah menunjukkan "tidak bertanggung jawab total".

Five Star awalnya merupakan partai terbesar dalam koalisi, tetapi telah mengalami serangkaian pembelotan dan penurunan dukungan. Mantan pemimpin partai Luigi di Maio menuduhnya sebagai rencana sinis untuk menjatuhkan pemerintah Draghi untuk menghidupkan kembali dukungannya sendiri, sambil menyeret Italia ke keruntuhan ekonomi dan sosial.

Partai-partai di seluruh spektrum politik telah melihat pemilihan umum tahun depan, terutama di sebelah kanan. Matteo Salvini dari Liga sayap kanan dan Giorgia Meloni dari Brothers of Italy bersaing untuk kepemimpinan koalisi sayap kanan potensial. Meloni pun menyerukan pemilihan. "Saya siap untuk memerintah,” terangnya. Sedangkan Salvini mengatakan periode kelumpuhan politik tidak terpikirkan.

Politisi di kiri kurang siap untuk pemilihan dan Sekretaris Partai Demokrat Enrico Letta mengatakan fokus sekarang harus pada membangun kembali koalisi di parlemen sehingga pemerintah Draghi dapat memulai kembali.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya