WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) pada Rabu (27/7/2022) mengatakan “hanya masalah waktu” sebelum terjadi ‘kecelakaan besar’ di kawasan Indo-Pasifik ketika militer China melanjutkan apa yang disebutnya sebagai perilaku provokatif. AS juga sedang mencari jalur komunikasi terbuka dengan China untuk mencegah terjadinya salah perhitungan.
Peringatan keras itu disampaikan menjelang pembicaraan Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping melalui telpon, yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (28/7/2022) waktu setempat.
Pejabat-pejabat senior AS dan anggota Kongres pada Selasa lalu (26/7/2022) merinci penilaian mereka bahwa China memang merupakan tantangan terbesar bagi keamanan nasional Amerika dan stabilitas di kawasan.
Wakil Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Jung Pak mengatakan klaim maritim RRT (China) yang ekspansif dan melanggar hukum di Laut China Selatan, serta tindakan provokatifnya untuk menerapkna klaim itu, telah berkontribusi pada ketidakstabilan di kawasan.
Baca juga: China Peringatkan Jenderal Top AS agar Tidak Provokasi Sewenang-wenang
Dalam diskusi di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Washington DC, Pak mengutip tiga insiden dalam beberapa bulan terakhir ini, ketika kapal-kapal China menantang penelitian kelautan dan kegiatan eksplorasi energi di zona ekonomi eksklusif Filipina di Laut China Selatan.
Pejabat tinggi Pentagon untuk urusan Asia juga menyampaikan pandangan serupa.
“Dalam pandangan saya, perilaku agresif dan tidak bertanggungjawab ini merupakan salah satu ancaman paling signifikan terhaDap perdamaian dan stabilitas di kawasan saat ini, termasuk di Laut China Selatan,” terang Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik Ely Ratner, dikutip VOA.