Gempa M7,1 Guncang Filipina, Jubir Kemlu: WNI di Filipina dalam Kondisi Aman

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 28 Juli 2022 15:33 WIB
Gempa M7,1 guncang Filipina (Foto: EPA-EFE)
Share :

MANILAGempa berkekuatan 7,1 SR mengguncang pulau Luzon di Filipina utara pada Rabu (27/7/2022). Gempa ini menyebabkan setidaknya empat orang meninggal dan 60 orang terluka. Gempa juga merusak bangunan dan mengirimkan getaran kuat ke ibu kota, Manila.

Menteri Dalam Negeri Benjamin Abalos dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Reuters, mengatakan dua orang meninggal di Provinsi Benguet, satu di Provinsi Abra, dan satu lagi di provinsi lain.

Abalos mengatakan bahwa 173 bangunan rusak dan 58 tanah longsor dilaporkan terjadi. Sebanyak 44 orang dari 60 yang terluka berada di Provinsi Abra.

Menurut data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa itu melanda sekira 11 km tenggara Kota Dolores pada kedalaman dangkal 10 km.

Baca juga: Gempa M7,1 Guncang Filipina, Setidaknya 4 Orang Tewas, 60 Luka-Luka

"Meskipun laporan menyedihkan tentang kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi, kami memastikan tanggapan cepat kepada mereka yang membutuhkan dan terkena dampak bencana ini," kata Presiden Ferdinand Marcos Jr di Facebook.

Baca juga: Foto-Foto Gempa M7,1 Guncang Filipina, Proses Evakuasi Terus Dilakukan 

Lalu bagaimana nasib Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sana? Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengatakan jumlah WNI yang berada di Filipina mencapai 16 orang.

Dia menjelaskan kondisi para WNI dalam kondisi baik dan aman paska terjadinya gempa. “Ada 16 WNI di wilayah bencana dan mereka dalam kondisi baik,” terang Teuku melalui pesan WhatsApp ke Okezone.

Saat ini pihaknya masih mengecek apakah 16 WNI ini ikut mengungsi akibat gempa atau masih bertahan di rumahnya masing-masing.

Sementara itu, Walikota Rovelyn Villamor di kota Lagangilang di provinsi Abra, dikutip Reuters, mengatakan wilayahnya masih gempa susulan. “Kami telah menerima laporan kerusakan rumah. Tapi sejauh ini tidak ada korban jiwa," terangnya.

Renato Solidum, Direktur Badan Seismologi Negara, mengatakan kepada stasiun radio DZRH, mengatakan gempa susulan yang kuat diperkirakan terjadi.

"Fokus perhatian ada di Abra dan provinsi-provinsi terdekat. Ini adalah gempa bumi besar," ujarnya, seraya menambahkan bahwa tanah longsor telah dilaporkan di beberapa bagian Abra, khususnya di kota Manabo.

Abra, rumah bagi hampir 250.000 orang, adalah provinsi yang terkurung daratan di Filipina utara. Lembah-lembahnya yang dalam dan bukit-bukitnya yang landai dikelilingi oleh pegunungan yang terjal.

Eric Singson, seorang anggota kongres di provinsi Ilocos Sur, di utara, mengatakan kepada stasiun radio DZMM bahwa gempa terasa kuat di sana.

"Gempa bumi berlangsung 30 detik atau lebih. Saya pikir rumah saya akan runtuh," terangnya.

"Sekarang, kami mencoba menjangkau orang-orang. Saat ini ada gempa susulan sehingga kami berada di luar rumah kami,” lanjutnya.

Gempa juga terasa di Manila di mana beberapa bangunan dievakuasi. Beberapa orang terpaksa mengungsi dari lantai 30 satu gedung, dan sistem kereta bawah tanah kota dihentikan pada jam-jam sibuk.

Seperti diketahui, Filipina rentan terhadap bencana alam dan terletak di "Cincin Api" Pasifik yang aktif secara seismik, sekelompok gunung berapi dan garis patahan yang melingkari tepi Samudra Pasifik.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya