Saat ini pihaknya masih mengecek apakah 16 WNI ini ikut mengungsi akibat gempa atau masih bertahan di rumahnya masing-masing.
Sementara itu, Walikota Rovelyn Villamor di kota Lagangilang di provinsi Abra, dikutip Reuters, mengatakan wilayahnya masih gempa susulan. “Kami telah menerima laporan kerusakan rumah. Tapi sejauh ini tidak ada korban jiwa," terangnya.
Renato Solidum, Direktur Badan Seismologi Negara, mengatakan kepada stasiun radio DZRH, mengatakan gempa susulan yang kuat diperkirakan terjadi.
"Fokus perhatian ada di Abra dan provinsi-provinsi terdekat. Ini adalah gempa bumi besar," ujarnya, seraya menambahkan bahwa tanah longsor telah dilaporkan di beberapa bagian Abra, khususnya di kota Manabo.
Abra, rumah bagi hampir 250.000 orang, adalah provinsi yang terkurung daratan di Filipina utara. Lembah-lembahnya yang dalam dan bukit-bukitnya yang landai dikelilingi oleh pegunungan yang terjal.
Eric Singson, seorang anggota kongres di provinsi Ilocos Sur, di utara, mengatakan kepada stasiun radio DZMM bahwa gempa terasa kuat di sana.
"Gempa bumi berlangsung 30 detik atau lebih. Saya pikir rumah saya akan runtuh," terangnya.