Filipina Kerahkan Helikoper Angkut Bantuan ke 7 Daerah yang Terputus Akibat Gempa, Kirim 3.000 Paket Makanan

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 30 Juli 2022 16:24 WIB
Filipina kerahkan helikopter angkut bantuan ke 7 daerah yang terputus akibat gempa (Foto: Reuters)
Share :

BUCLOC - Pihak berwenang Filipina pada Jumat (29/7/2022) menerbangkan pasokan ke distrik-distrik yang terputus sejak gempa kuat melanda pulau utama Luzon minggu ini, ketika penduduk memohon makanan dan tempat tinggal sementara.

Militer mengatakan telah mengerahkan personel dan helikopter untuk mendistribusikan barang-barang bantuan ke tujuh kota terpencil di provinsi Abra.

Romel Lopez, Juru bicara kementerian kesejahteraan sosial, mengatakan kepada stasiun radio DZMM, sekitar 3.000 paket makanan diterbangkan ke masyarakat.

Penduduk masih berkemah di taman dan ruang terbuka di beberapa daerah, dengan kegelisahan mereka akibat gempa susulan sejak gempa berkekuatan 7,1 pada Rabu (27/7/2022) yang menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 270 di bagian utara Luzon.

Baca juga: Update Gempa M7,1 Guncang Filipina, Korban Meninggal Bertambah 10 Orang dan 1.000 Lebih Gempa Susulan

Mantan Wali Kota Gybel Cardenas mengatakan kepada Reuters, di kota Bucloc di Abra, yang terputus hingga Kamis (28/7/2022) malam, penduduk khawatir akan lebih banyak tanah longsor akibat gempa susulan dan hujan.

Baca juga: Gempa M7,1 Guncang Filipina, Jubir Kemlu: WNI di Filipina dalam Kondisi Aman

Badan bencana Filipina mengatakan gempa tersebut merusak hampir 1.600 rumah dan sekitar 100 buah infrastruktur, mencatat ada lebih dari 1.000 gempa susulan dengan kekuatan berkisar 1,5 hingga 5,4 yang tercatat sejauh ini.

"Masalah kami adalah kami belum menerima bantuan. Kami membutuhkan makanan, susu, air dan obat-obatan," terang Gamalea Dimaampao, seorang warga di kota Bangued di Abra, kepada radio DZMM.

Dimaampao mengatakan keluarga, termasuk anak-anak, berlindung di bawah lembaran terpal yang sobek, membuat mereka terkena hujan, kata

Di kota Lagangilang, juga di Abra, warga meminta tempat tinggal sementara dan makanan.

“Banyak keluarga mencoba masuk ke tenda darurat. Orang dewasa tidur sambil duduk sementara anak-anak menangis saat gempa susulan,” kata warga Leonora Baruela kepada DZMM.

Abra, daerah lembah dan pegunungan terjal yang menampung hampir 250.000 orang, telah menjadi penyebab sebagian besar tanah longsor dan jalan rusak yang dilaporkan sejak gempa.

Filipina rentan terhadap bencana alam dan terletak di "Cincin Api", sekelompok gunung berapi dan garis patahan di sekitar tepi Samudra Pasifik. Gempa bumi sering terjadi dan ada rata-rata 20 topan setiap tahun, beberapa memicu tanah longsor yang mematikan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya