BELANDA - Pihak berwenang di Belanda sedang menyelidiki kematian bayi berusia tiga bulan di pusat penerimaan pencari suaka utama negara itu.
Mereka mengatakan bayi itu meninggal pada Rabu (24/8/2022) pagi di "aula olahraga yang berfungsi sebagai tempat penampungan darurat" di desa Ter Apel timur laut.
"Sayangnya, bantuan medis tidak berhasil," kata Inspektorat Perawatan Kesehatan dan Pemuda negara itu dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.
Nama bayi, jenis kelamin atau kebangsaan belum dirilis ke publik.
Baca juga: Beda Nasib Pencari Suaka dari Ukraina dan Rusia di Perbatasan AS
Inspektorat mengatakan akan menyelidiki semua aspek yang mungkin berperan dalam kematian bayi.
Ini termasuk memeriksa apakah perawatan medis telah diberikan sebelumnya, perawatan yang tersedia di pusat dan kondisi kehidupan di sana.
Wartawan BBC Anna Holligan di Den Haag melaporkan kematian bayi itu terjadi saat Belanda berada dalam cengkeraman krisis suaka dengan ratusan orang tidur di luar pusat penerimaan resmi.
BBC melaporkan hal ini terjadi sebagian karena klaim tidak diproses dengan cukup cepat, dan pencari suaka tidak dapat pindah ke tempat lain. Dan ada juga kekurangan akut tempat suaka di seluruh negeri.
Sejumlah anggota parlemen Belanda telah menyatakan keterkejutan mereka atas berita tersebut, menuntut penjelasan mendesak dari pejabat yang menjalankan pusat tersebut.
(Susi Susanti)