Bagaimana Kehidupan Seks Manusia Purba?

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 30 Agustus 2022 17:15 WIB
Ilustrasi manusia purba (Foto: Corbis)
Share :

Selama bertahun-tahun, "Denisovan" diketahui hanya dari segelintir sampel yang telah digali di situs ini, bersama dengan DNA mereka. Dari temuan itu para ilmuwan menemukan bahwa warisan mereka berlanjut hingga hari ini dalam genom orang-orang Asia Timur dan keturunan Melanesia.

Denisovan jauh lebih dekat hubungannya dengan Neanderthal daripada manusia masa kini; kedua sub spesies tersebut mungkin memiliki wilayah jelajah yang tumpang tindih di Asia selama ratusan ribu tahun.

Ini menjadi sangat jelas pada 2018, melalui penemuan pecahan tulang milik seorang gadis muda — dijuluki Denny — yang memiliki ibu Neanderthal dan ayah Denisovan.

Akibatnya, masuk akal jika kromosom seks pria Neanderthal terlihat mirip dengan Denisovan.

Tetapi ketika para ilmuwan mengurutkan DNA dari tiga Neanderthal, yang hidup 38.000-53.000 tahun yang lalu, mereka terkejut menemukan bahwa kromosom Y mereka punya lebih banyak kesamaan dengan manusia saat ini.

Para peneliti mengatakan ini adalah bukti "aliran gen yang kuat" antara Neanderthal dan manusia modern awal — mereka cukup sering kawin.

Sedemikian seringnya, sehingga saat jumlah Neanderthal menyusut menjelang akhir keberadaannya, kromosom Y mereka mungkin telah punah, dan digantikan seluruhnya dengan milik kita.

Hal ini menunjukkan bahwa sejumlah besar leluhur manusia laki-laki berhubungan seks dengan Neanderthal perempuan.

Tapi ceritanya tidak berakhir di situ. Penelitian lain menunjukkan bahwa nasib yang hampir persis sama menimpa mitokondria Neanderthal — mesin seluler yang membantu mengubah gula menjadi energi yang dapat digunakan — secara eksklusif diturunkan dari ibu kepada anak-anaknya.

Jadi ketika mitokondria manusia modern awal ditemukan pada sisa-sisa jasad Neanderthal pada 2017, itu mengisyaratkan bahwa nenek moyang kita juga berhubungan seks dengan Neanderthal jantan.

Kali ini, kawin silang kemungkinan besar terjadi antara 270.000 dan 100.000 tahun yang lalu, ketika manusia sebagian besar terkurung di Afrika.

Beberapa tahun yang lalu, Ville Pimenoff sedang mempelajari penyakit menular seksual human papillomavirus (HPV), ketika dia melihat sesuatu yang aneh.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya