Namun pengajuan pengadilan terbaru mengatakan bahwa setiap catatan kepresidenan yang disita dalam surat perintah penggeledahan "milik Amerika Serikat, bukan milik mantan presiden".
Secara terpisah pada Rabu (31/8/2022), sebuah koalisi perusahaan media meminta pengadilan untuk mengumumkan rincian lebih lanjut tentang catatan yang diambil dari Mar-a-Lago.
Pengadilan telah membuka segel versi redaksi dari affidavit yang digunakan untuk membenarkan pencarian, tetapi organisasi berita berpendapat bahwa penerimaan terperinci dari apa yang diambil adalah "penting bagi pemahaman publik lebih lanjut tentang apa yang terjadi di Mar-a-Lago dan juga menyoroti tindakan pemerintah dalam melakukan pencarian".
(Susi Susanti)