TEXAS – Pihak berwenang mengatakan seorang anak berusia empat tahun di negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS), membawa sebuah pistol berpeluru penuh ke sekolah. Ini terjadi pada akhir liburan musim panas di AS yang memicu kekhawatiran akan terjadinya aksi penembakan di sekolah muncul kembali.
Peristiwa mengejutkan di Kota Corpus Christi pada Rabu (31/8/2022) itu terjadi dua hari setelah peristiwa serupa terjadi di negara bagian Arizona, melibatkan seorang anak berusia tujuh tahun.
Polisi dalam sebuah pernyataan mengatakan dalam kasus di Texas, seorang polisi sekolah yang sedang tidak bertugas diminta masuk untuk membantu menangani seorang siswa berusia empat tahun yang membawa sebuah pistol berpeluru penuh ke sekolah.
Baca juga: Penembakan Massal di SD Texas, 400 Polisi ke TKP Tapi Butuh 1 Jam Lebih Bekuk Pelaku
Polisi tersebut lantas mengambil pistol itu. Orang tua anak itu diketahui merupakan pemilik senjata tersebut. Sang ayah, berusia 30 tahun, kemudian ditangkap dan didakwa karena menyebabkan senjata api dapat diakses oleh anak-anak dan membahayakan nyawa anak.
Baca juga: Penembakan Masal di SD Texas, Ditemukan Kegagalan Sistemik dan Pengambilan Keputusan yang Buruk
Kejadian ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada Senin (29/8/2022) lalu, kantor sheriff Arizona mengatakan seorang anak berusia tujuh tahun di Arizona ditemukan membawa pistol kosong dan sebuah magasin bermuatan peluru di dalam ranselnya ke sekolah di Kota Cochise.
Diberitahu tentang kejadian itu, ayah anak tersebut pulang ke rumah dari kantornya untuk memeriksa koleksi senjata apinya. Ternyata satu pistolnya yang lain pun hilang.
Pistol kedua itu pun kemudian ditemukan di kantor administrasi sekolah, di mana anak itu tampaknya menyembunyikannya sambil menunggu pihak berwenang.
“Orang tuanya diwawancarai dan mengatakan bahwa senjata-senjata itu telah disimpan di tempat yang mereka yakini aman, jauh dari anak-anak, sepulang dari perjalanan berkemah belum lama ini. Tapi tampaknya anak kelas dua SD itu dapat memperoleh akses dan membawa pistol-pistol itu ke sekolah,” tambah pernyataan kantor sheriff, dikutip VOA.
Anak itu menghadapi proses pendisiplinan menurut undang-undang yang berlaku, khusus untuk menangani anak-anak di bawah umur.
Warga AS sepertinya menjadi semakin terbiasa dengan penembakan massal yang berulang kali terjadi di sekolah. Pada Mei lalu, 19 murid SD dan dua guru mereka tewas dalam penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Kota Uvalde, Texas.
Hampir 400 juta senjata api berada di AS, lebih banyak ketimbang populasi negara itu.
(Susi Susanti)