TRADISI dan konvensi mengatur berbagai hal dalam Keluarga Kerajaan Inggris, tak terkecuali peristiwa menyedihkan seperti kematian.
Setelah Ratu Elizabeth II wafat pada 8 September 2022, Kerajaan Inggris mengumumkan masa berkabung yang berlangsung selama tujuh hari setelah pemakaman.
Dilansir dari BBC Indonesia, berikut adalah sejarah di balik beberapa tradisi yang digunakan untuk menandai peristiwa wafatnya Ratu Elizabeth II. Banyak di antaranya sekarang digunakan di seluruh dunia.
BACA JUGA: Pidato Pertama di Parlemen Inggris, Raja Charles III Berjanji Ikuti Contoh Ratu Elizabeth
Mengibarkan bendera setengah tiang
Salah satu cara resmi pertama untuk menandai masa berkabung adalah mengibarkan bendera setengah tiang di gedung-gedung pemerintah dan yang terkait dengan Keluarga Kerajaan.
Meski menggunakan istilah setengah tiang, sebenarnya bendera dikibarkan dengan ketinggian dua per tiga antara bagian bawah dan ujung tiang bendera.
Foto: Reuters.
Ini adalah tradisi yang diyakini berasal dari abad ke-17. Dengan menurunkan bendera, ada ruang untuk "bendera kematian yang tak terlihat" di atas bendera sesungguhnya.
Kebiasaan ini dimulai sebagai penghormatan atas kematian seorang kapten atau perwira senior di kapal. Awak kapal lainnya melambangkan kehilangan tersebut dengan menurunkan bendera kapal.
Anehnya, aturan itu tidak berlaku untuk Royal Standard, bendera yang dikibarkan untuk melambangkan kehadiran penguasa kerajaan. Royal Standard tidak pernah dikibarkan setengah tiang karena monarki terus berlanjut. Setelah Ratu Elizabeth II wafat, anak sulungnya, Pangeran Charles, secara otomatis menjadi Raja Charles III.
Adapun bendera-bendera lain di Inggris akan dikibarkan setengah tiang sampai pukul 08:00, 20 September 2022, sehari setelah Pemakaman Kenegaraan Ratu.