SEBANYAK sepuluh tahanan perang dari beberapa negara, termasuk AS dan Inggris, telah dipindahkan ke Arab Saudi sebagai bagian dari pertukaran antara Rusia dan Ukraina.
"Kesepuluh tahanan itu mencakup lima warga negara Inggris, dua warga AS dan masing-masing satu orang warga Maroko, Swedia dan Kroasia," menurut seorang pejabat Saudi yang menerima pengarahan operasi itu.
Pernyataan Saudi menyebutkan, kesepuluh tahanan tersebut sudah tiba di Arab Saudi dari Rusia dan bahwa otoritas Saudi yang memfasilitasi prosedur pemulangan mereka dengan aman ke negara masing-masing.
BACA JUGA:Tembak Lebih Cepat, Rusia Tingkatkan Kemampuan Senjata AK-12 Kalashnikov di Perang Ukraina
Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengatakan, dalam cuitan Twitternya bahwa pembebasan warga negara Inggris tersebut merupakan “berita yang sangat disambut baik. Mengakhiri bulan-bulan penuh ketidakpastian dan penderitaan mereka dan keluarga mereka,” kata Liz.
Presiden AS Joe Biden dengan lantang mengecam Rusia yang mengobarkan “perang brutal yang tidak perlu” di Ukraina pada pidatonya di sidang Majelis Umum PBB hari Rabu 21 September 2022.
BACA JUGA:PM Kanada: Kuburan Massal di Ukraina Bagian dari Kejahatan Perang Rusia, Harus Ada Tanggung Jawab
Liz Truss mengatakan, bahwa mereka telah “ditahan oleh proksi yang didukung Rusia di Ukraina timur,” dan berterima kasih kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Arab Saudi atas bantuan untuk membebaskan mereka.
Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde mengatakan di Twitter, bahwa warga negara Swedia, yang ditahan di Donetsk,” sekarang telah ditahan dan baik-baik saja.” Ia juga berterima kasih kepada Ukraina dan Arab Saudi.
Langkah itu dilakukan menyusul upaya Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi. "Sebagai kelanjutan dari komitmennya terhadap inisiatif kemanusiaan dalam krisis Rusia-Ukraina,” kata pernyataan Saudi.
(Awaludin)