3. Operasi Penumpasan DI/TII
Pada Januari 1950, TNI AD membentuk Gerakan Banteng Nasional yang bertujuan untuk membumihanguskan gerakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Kemudian, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No.59 pada 1958. Peraturan ini berisikan rencana Kodam Siliwangi menerapkan taktik ‘Pagar Betis’ guna menghentikan langkah gerakan DI/TII.
Hasil implementasi taktik tersebut adalah keberhasilan TNI mengepung wilayah yang menjadi basis kekuatan DI/TII. Akhirnya Kartosuwiryo yang merupakan pemimpin DI/TII berhasil ditangkap di Gunung Geber.
4. Operasi Mapenduma
Kopassus dikerahkan untuk membebaskan sandera di Mapenduma, Papua dan melibas si pemberontak. Kejadian ini dipicu oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyandera tim ekspedisi Lorentz pada 8 Januari 1996 dan memaksa Indonesia untuk mengakui eksistensi Negara Melanesia Barat.
Upaya pembebasan sandera saat itu dipimpin oleh Mayjen Prabowo Subianto yang mejabat sebagai Danjen Kopassus. Meskipun operasi ini tergolong berhasil menyelamatkan seluruh sandera, namun 2 orang sandera ditemukan tak bernyawa akibat diserang oleh OPM. Mereka adalah peneliti ornitologi, Matheis Yosias Lasembu dan Navy Panekanan yang merupakan ahli biologi.
(Awaludin)