Kisah Tragis Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono, Dikhianati Anak Buah hingga Tewas Dihantam Kunci Mortir

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Kamis 29 September 2022 08:26 WIB
Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiono: Tangkapan layar media sosial/ist
Share :

JAKARTA – Selain tujuh Pahlawan Revolusi yabn dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, ada dua Pahlawan Revolusi yang dimakamkan di Yogyakarta. Keduanya adalah Brigadir Jenderal (Anumerta) Katamso Dharmakusumo dan Kolonel Anumerta R. Sugiyono Mangunwiyoto.

(Baca juga: G30SPKI: Biadabnya PKI Anggota Brimob Pejuang Trikora Ikut Ditembak Mati)

Keduanya merupakan sosok yang menjadi musuh dari PKI. Terlebih Katamso, yang dulunya merupakan pembina aktif Resimen Mahasiswa (Menwa) untuk bisa siap menghadapi ancaman PKI jika kian memanas.

Mereka tewas setelah dikhianati anak buahnya sendiri yang sudah terpengaruh paham komunisme. Nama Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono mungkin tak setenar nama jenderal lainnya yang menjadi korban kebiadaban PKI.

Dilansir dari buku Ensiklopedia Pahlawan Nasional serta buku Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia', Kamis (29/9/2022), saat peristiwa berdarah tersebut, Katamso baru saja kembali dari Magelang dan Kolonel Sigiono baru kembali dari Pekalongan, lalu dia disodorkan surat pernyataan yang isinya mendukung dewan revolusi untuk ditandatanganinya.

Katamso menolak dan memanggil para perwiranya untuk membahas situasi itu. Namun tak disangka, sebagian stafnya sudah dipengaruhi PKI. Mereka datang ke rumahnya sudah membawa senjata untuk menculik Katamso.

Mereka membawa Katamso ke Desa Kentungan, kompleks Batalyon. Disana dia dipukuli dengan kunci mortir dan beberapa kali pukulan hingga tewas. Mayatnya dimasukan dalam lubang yang sudah disiapkan sebelumnya.

Sementara, Kolonel Sugiyono ditemukan tewas bersama atasannya, Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigadir Jenderal Katamso di Yogyakarta.

Kolonel Sugiyono saat itu menjabat Kepala Staf Korem 072/Pamungkas. Jenazah Katamso dan Sugiono ditemukan setelah dilakukan pencarian besar-besaran pada 22 Oktober 1965. Jasadnya pun hampir tak ditemukan.

Jasad 2 pahlawan ini akhirnya ditemukan pada 22 Oktober 1965. Mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Untuk memberi penghormatan kepada keduanya, pemerintah membuatkan sebuah monumen yang bernama Monumen Pahlawan Pancasila.

Katamso dilahirkan pada 5 Februari 1923 di Sragen. Jawa Tengah. Pada masa pendudukan Jepang dirinya mengikuti pendidikan militer pada Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. kemudian diangkat menjadi Shodanco Peta di Solo.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan, ia masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dia diangkat menjadi Komandan Kompi di Klaten, kemudian bertugas sebagai Komandan Kompi Batalyon 28 Divisi IV.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya