Hadapi Cuaca Ekstrem, Ridwan Kamil: BPBD Jabar Siaga 1

Agung Bakti Sarasa, Jurnalis
Selasa 11 Oktober 2022 20:25 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Dok Okezone)
Share :

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bergerak cepat mengantisipasi potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem. Ia pun menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Siaga 1.

Ridwan Kamil mengatakan, cuaca ekstrem bukan hanya melanda Jabar melainkan berpotensi juga terjadi di Pulau Jawa umumnya, Sumatera, hingga Sulawesi. Namun, sebagai orang nomor 1 di Jabar, ia menekankan peran BPBD dan perangkat-perangkat terkait dalam penanggulangan kebencanaan sangat dibutuhkan.

"Oleh karena itu, BPBD dan perangkat-perangkat yang terkait dengan kebencanaan sudah di-briefing untuk siaga 1 setiap hari," ujar Ridwan Kamil di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Senin (10/10/2022).

BACA JUGA:Nekat Daki Gunung Sumbing saat Cuaca Ekstrem, Dua Mahasiswa Tersesat dan Jatuh dari Tebing 

Kang Emil-sapaan-akrabnya mengimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem menjelang akhir tahun ini. "Kami berharap tidak banyak kondisi kebencanaan dan korban yang terkait kebencaanaan, makanya tolong waspada," imbaunya.

 

Menurut Kang Emil, potensi bencana banjir terjadi di wilayah Jabar tengah ke utara. Sementara bencana longsor di wilayah Jabar tengah ke selatan.

"Kalau daerah Jabar tengah ke utara potensi banjir tinggi. Kalau dari daerah Jabar ke selatan potensi longsor yang tinggi kan kita pernah kejadian. Desa-desa di Jabar tengah ke selatan mengalami longsor dan menimbulkan korban jiwa," katanya.

BACA JUGA:Indonesia Dilanda Fenomena Cuaca Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG 

Adapun Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jabar, Indra Gustari mengungkapkan, bahwa lima daerah di Jabar menerapkan status waspada kebencanaan.

Status kebencanaan sudah dikeluarkan sejak awal September 2022 karena adanya cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.

"Untuk status siaga itu banyak di bagian barat, seperti Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, sampai Pangandaran, termasuk Bandung," katanya.

Selain itu, ada juga beberapa daerah yang berstatus waspada yang umumnya berada di wilayah utara Jabar. "Level waspada ada di Sumedang dan pesisir utara Jabar. Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan Pangandaran sepanjang 2022 ini curah hujannya tinggi dan tidak ada musim kemarau, beda dengan pesisir utara yang rendah," ujarnya.

Indra menambahkan, kelima daerah yang telah menetapkan status siaga tersebut memiliki curah hujan yang tinggi dan berpotensi memicu bencana.

"Kalau daerah (siaga) itu hampir sepanjang tahun curah hujan tinggi. Itu bisa dipastikan tanah sudah berat menahan air hujan dan itu sudah jenuh airnya sehingga tidak sanggup menampung. Karena itu, daerah ini kami sampaikan bisa lebih bahaya (potensi bencana alam)," ujarnya.

Indra menegaskan, daerah yang berpotensi longsor bisa saja terjadi di wilayah berstatus siaga maupun waspada, terutama di kawasan bantaran sungai dan lereng.

"Wilayah dataran rendah yang kurang pohon juga bisa potensi longsor. Ini bisa dipicu hujan ekstrem atau dipicu akumulasi. Jadi, meski hujan intensitas rendah, tapi kalau tiap hari bisa memicu longsor," pungkasnya.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya