Warga Australia Berkumpul Peringati 20 Tahun Bom Bali

SYDNEY - Warga Australia pada Selasa, (12/10/2022) berkumpul di kota-kota besar Negeri Kenguru untuk memperingati 20 tahun ledakan Bom Bali dan mengenang para korban yang tewas dalam serangan teroris itu. Sebanyak 88 orang dari 202 korban tewas dalam ledakan bom itu adalah warga negara Australia.

Perdana Menteri Anthony Albanese turut memperingati momen ini dalam sebuah upacara di Coogee Beach, Sydney. Albanese menghadiri kebaktian bersama dengan Perdana Menteri New South Wales Dominic Perrottet dan Pemimpin Oposisi Peter Dutton.

"Apa yang mereka serang tidak dapat mereka kalahkan karena yang mereka targetkan adalah gagasan tentang kita, jalinan mimpi dan cita-cita yang hebat, serta kasih sayang dan keadilan yang menjadikan kita sebagai orang Australia," kata Albanese dalam pidatonya, sebagaimana dilansir Reuters.

Beberapa penyintas, termasuk Hanabeth Luke, yang menyelamatkan Tom Singer yang berusia 17 tahun dari puing-puing kafe yang hancur karena ledakan, juga turut hadir dan bergabung bersama Albanese dalam acara peringatan itu.

Di Canberra, sebuah peringatan diadakan di Gedung Parlemen di mana sejumlah anggota parlemen dan mantan anggota parlemen berkumpul untuk memberikan penghormatan.

Menteri Luar Negeri Penny Wong berbicara tentang kepahlawanan para korban, responden pertama dan staf konsulat yang membantu menyelamatkan orang-orang dari lokasi bom dan kemudian membawa mereka ke tempat yang aman atau kembali ke Australia untuk perawatan lebih lanjut.

Di Darwin, upacara untuk memperingati tragedi itu diadakan di Gedung Parlemen.

Kota ini memainkan peran penting setelah serangan itu dan merupakan pelabuhan panggilan pertama bagi warga Australia yang terluka yang diterbangkan untuk perawatan.

Peringatan juga digelar di Adelaide dan di Brisbane.

Pada 12 Oktober 2002, sekira pukul 11 malam, tiga bom meledak di sepanjang jalur wisata di Kuta, Bali menewaskan 202 orang dan melukai banyak lainnya. Kelompok Jamaah Islamiyah, yang berkaitan dengan Al Qaeda dinyatakan bertanggung jawab atas serangan bom tersebut.

(Rahman Asmardika)