Korban Tragedi Kanjuruhan: Ingatan Pertama yang Pulih hanya Gas Air Mata dan Teman yang Meninggal

Avirista Midaada, Jurnalis
Rabu 12 Oktober 2022 16:21 WIB
Cahaya Nur Dewata masih belum mengingat sepenuhnya kejadian di Kanjuruhan (Foto: Okezone/Avirista)
Share :

MALANG - Cahayu Nur Dewata tak ingat kejadian Tragedi Kanjuruhan Malang yang nyaris merenggut nyawanya. Ia masih selamat kendati mengalami luka dan hilang ingatan akibat terinjak-injak di Stadion Kanjuruhan Malang.

Remaja berusia 16 tahun ini hanya mengingat tembakan gas air mata yang diarahkan ke tribun penonton saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya ketika kerusuhan pecah. Lain itu, ia tak terlalu mengingat betul bagaimana jalannya pertandingan Derby Jawa Timur itu.

"Terakhir ingat lihat gas air mata, (pertandingan yang menang), nggak ingat (hasil pertandingannya menang siapa)," kata Cahayu Nur Dewata, ditemui MPI di rumahnya Jalan Pulau Galang Nomor 2, Kelurahan Ciptomulyo, Sukun, Kota Malang, pada Rabu siang (12/10/2022).

Cahayu pun baru teringat satu temannya yang sama-sama berangkat ke Stadion Kanjuruhan Malang, berpulang tinggal nama. Najwa demikian namanya, menjadi satu korban meninggal dari 132 korban jiwa. Cahayu hanya mengenang dan teringat sahabatnya saat melihat foto di handphone.

Foto itu diabadikan saat melihat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di tribun 12 Stadion Kanjuruhan Malang. Saat itu ia berangkat bersama-sama teman laki-lakinya dan bertemu dengan Najwa serta kekasihnya di Stadion Kanjuruhan Malang.

"Cuma ingat teman yang meninggal, berangkat lima orang, yang meninggal satu," ungkap Cahayu sambil memperlihatkan foto dengan temannya yang meninggal dunia itu.

Sementara itu, Nurul Laily Trilestari ibu kandung Cahayu Nur Dewata menyatakan, anaknya masih trauma dan harus menjalani kontrol kesehatan pasca dirawat tiga hari dalam kondisi kritis, usai Tragedi Kanjuruhan Malang. Rencananya, Cahayu bakal kontrol di RS Hermina Malang pada Kamis besok.

"Periksa di Hermina besok, kontrol sempat tebal (matanya) dikasih obat tetes enam kali sehari. Baru kontrol satu kali saja, mata dulu yang dikeluhkan," ujarnya.

Laily belum tahu apakah nanti akan kembali memeriksakan kondisi kepala sang anak yang disebut dokter sempat mengalami pendarahan akibat benturan terinjak-injak. Bahkan tangan kanan Cahayu juga masih tak bisa digerakkan dan kaku hingga 12 hari pasca tragedi.

"(Kata dokter) baik-baik saja, tapi yang tangan kanan nggak bisa digerakkan. Saya terapikan bisa gerak sedikit tapi," tuturnya.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya