Seperti diketahui, Yunani berada di garis depan krisis migrasi Eropa pada 2015 dan 2016, ketika sekitar satu juta pengungsi yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Suriah, Irak, dan Afghanistan tiba di negara itu, terutama melalui Turki.
Jumlah kedatangan migran telah menurun sejak itu. Namun pihak berwenang Yunani mengatakan mereka baru-baru ini melihat peningkatan dalam upaya kedatangan melalui perbatasan darat Turki dan pulau-pulau Yunani.
Yunani telah mendesak Turki untuk menghormati kesepakatan 2016 dengan Uni Eropa di mana Ankara setuju untuk menahan aliran migran ke Eropa dengan imbalan bantuan miliaran euro.
(Susi Susanti)