GAMBIA - Mainan sepeda motor merah mulai berdebu teronggok di pojok rumah Mariam Kuyateh. Mainan itu sangat berarti untuk anaknya, Musa, bocah 20 bulan, yang meninggal pada September lalu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Musa adalah satu dari 66 anak di Gambia yang diduga meninggal setelah diberikan obat batuk sirup yang berpotensi dikaitkan dengan gagal ginjal akut.
Kantor berita Reuters menyebut jumlah korban meninggal hingga Rabu (19/10/2022) mencapai setidaknya 70 anak.
Tak ada satu pun anggota keluarga yang menyentuh mainan Musa, karena itu mengingatkan kenangan sedih akan bocah itu.
Baca juga: Skandal Sirup Obat Batuk, India Hentikan Produksi Usai Kematian Anak-Anak di Gambia
Sang ibu yang berusia 30 tahun, menumpahkan air mata saat mengingat apa yang terjadi terhadap Musa, yang memiliki empat saudara.
Bca juga: 66 Anak Meninggal di Gambia, Korban Alami Masalah Ginjal Usai Minum Sirup Parasetamol
Saat ditemui di rumahnya di pinggiran Serrekunda, kota terbesar di Gambia, ia menjelaskan bahwa awalnya Musa sakit flu. Setelah menemui seorang dokter, ayahnya membeli obat sirup untuk mengatasi penyakitnya.
"Saat kami memberikannya sirup, flunya berhenti, tetapi obat ini menyebabkan masalah lainnya," terangnya, dikutip BBC.
"Anak saya tidak bisa mengeluarkan urine,” lanjutnya.