Selain Liz Truss, Ini 8 Pemimpin Dunia Dengan Masa Jabatan Terpendek

Alfilya Tri Maulina, Jurnalis
Jum'at 21 Oktober 2022 15:53 WIB
Sir Alec Douglas-Home menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris selama 363 hari. (Foto: gov.uk)
Share :

JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengundurkan diri setelah hanya 45 hari, atau enam pekan menjabat. Truss mengundurkan diri setelah lebih dari selusin anggota parlemen menyerukan dia untuk turun menyusul kegagalan rencana ekonominya yang menyebabkan kekacauan finansial di Inggris.

BACA JUGA: Pemerintahan Hanya Berumur 45 Hari, Ini Kronologi Mundurnya Liz Truss Sebagai PM Inggris

Meski hanya menjabat 45 hari, dibandingkan dengan beberapa pemimpin dunia dalam daftar ini, Truss bisa dikatakan relatif lama menjabat.

Berikut beberapa pemimpin dunia dengan masa jabatan terpendek sepanjang sejarah:

1. Louis XIX

Raja Prancis ini hanya bertakhta selama sekira 20 menit pada 1830. Dia menjadi raja setelah ayahnya Charles X turun takhta selama Revolusi Juli di tahun itu. Namun, dia tidak pernah diproklamirkan sebagai raja dan dilaporkan mengundurkan diri sekira 20 menit setelah Charles X.

2. Luís II

Raja Luis II dari Portugal, yang secara teknis menjadi raja pada 1 Februari 1908, setelah ayahnya, Carlos I, dibunuh dalam pembunuhan di Lisbon. Putra Mahkota Luís Filipe juga terluka dalam kejadian itu, dan meninggal berselang 20 menit dari ayahnya.

BACA JUGA: Mundur sebagai PM Inggris, Liz Truss: Saya Gagal Laksanakan Mandat

3. Lady Jane Gray

Wanita yang dikenal dengan julukan “ratu sembilan hari” itu  dikenang dalam sejarah Inggris sebagai ratu dengan masa pemerintahan terpendek. Diproklamasikan sebagai ratu Inggris, Wales dan Irlandia pada 10 Juli 1553 pada usia 16 tahun setelah kematian sepupunya seorang Protestan Edward VI.

Sebenarnya dia berada di urutan kelima tetapi dipilih karena dia seorang Protestan. Namun kekuasaan tersebut hanya sementara, Mary yang merupakan saudara tiri Edward dan putri Henry VIII dengan Catherine dari Aragon, dan seorang Katolik siap merebut tahta miliki Jane bahkan dewan rahasia membelot dengan mendukung Mary dan menyingkirkan Jane. Nasib nahas Jane berlanjut setelah dia dieksekusi pada tahun berikutnya.

4. George Canning

Negarawan Inggris dan politikus Partai Konservatif George Canning memegang salah satu rekor jabatan terpendek di Inggris setelah menjabat sebagai perdana menteri hanya selama 119 hari sebelum meninggal karena tuberkulosis pada 8 Agustus 1827.

Pemegang banyak jabatan pemerintah senior pada masanya, termasuk menteri luar negeri, dia dikenang karena perannya dengan menjadi panutan dalam pertikaian kabinet. Canning meninggal setelah hampir lima bulan menjabat.

5. Alec Douglas-Home

Alec Douglas-Home, seorang politikus Partai Konservatif menjadi Perdana Menteri Inggris dengan masa jabatan tersingkat pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth. Dia menjabat sebagai perdana menteri Inggris selama 363 hari. Rekor ini telah dipatahkan oleh Elizabeth Truss.

6. Joseph Goebbels

Secara teknis, tangan kanan Hitler Joseph Goebbels dapat mengklaim rekor sebagai kanselir Jerman dengan masa jabatan terpendek. Dia memegang jabatan ini hanya untuk satu malam setelah Hitler bunuh diri pada 30 April 1945.

Tetapi sehari setelah dia menggantikan Hitler, Goebbels dan istrinya, Magda, meracuni enam anak mereka, lalu bunuh diri.

7. William Henry Harrison

William Henry Harrison adalah presiden kesembilan Amerika Serikat (AS) yang dilantik pada 1841, dan yang tertua yang memegang jabatan itu. Kurang dari satu jam sebelum memasuki hari ke-32 jabatannya, Harrison meninggal dunia.

Menurut dokternya, Thomas Miller, Harrison meninggal karena "pneumonia lobus bawah paru-paru kanan, diperumit oleh kerusakan hati".

8. Michael II

Michael II menjabat kurang dari sehari sebagai kaisar Rusia setelah saudaranya Tsar Nicholas II turun tahta pada 15 Maret 1917. Posisinya diperdebatkan dan ia membuat aksesi tergantung pada keputusan pemerintahan sementara yang baru di Rusia.

Sekira 18 jam setelah turun takhta, Michael menandatangani sebuah manifesto yang mengakui pemerintahan sementara, yang menandai berakhirnya rezim Tsar di Rusia. Dia tidak pernah dikukuhkan sebagai kaisar, dan, setelah Revolusi Rusia 1917, dia dipenjara dan dibunuh.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya