2. Jovenel Moise, Presiden Haiti
Presiden Haiti Jovenel Moïse (53) ditembak mati di kediamannya di Port-au-Prince, Haiti, pada 7 Juli 2021 dini hari waktu setempat. Selain dirinya, ibu negara Martine Moïse, juga tertembak namun selamat. Presiden Jovenel meninggal di tempat kejadian setelah rumahnya diserbu sekelompok orang. Jovenel ditembak sebanyak 12 kali. Ia mengalami luka tembak di dahi dan beberapa bagian tubuh lainnya. Bukan hanya itu, mata kirinya telah dicungkil serta tulang di lengan dan pergelangan kakinya patah.
Pihak berwenang telah menangkap tiga tersangka, yaitu Mario Palacios dari Kolombia, yang diyakini sebagai salah satu dari lima pria bersenjata yang mendapatkan akses ke ruangan tempat Moise dibunuh, seorang warga Kolombia-Haiti bernama Rodolphe Jaar, dan mantan senator Haiti John Joel Joseph. Ketiganya didakwa di Miami, Amerika Serikat.
3. Raja Faisal, Raja Arab Saudi
Tanggal 25 Maret 1975 menjadi hari yang kelam bagi Arab Saudi, khususnya keluarga kerajaan. Raja Faisal bin Abdulaziz bin Abdurrahman as Saud (69) ditembak oleh keponakannya sendiri, Pangeran Faisal bin Musaid. Saat itu, Raja Faisal tengah mengadakan pertemuan dengan delegasi Kuwait. Pangeran Faisal kemudian menemuinya dan dengan cepat ia menembakkan tiga peluru ke Raja Faisal dari jarak dekat. Setelah kejadian, Raja Faisal dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan.
Pangeran Faisal bin Musaid segera ditangkap usai aksi penembakannya tersebut dan diinterogasi pihak berwenang. Menurut keterangan dokter dan psikiater, Pangeran Faisal dinyatakan “tidak seimbang secara mental”. Tidak jelas apa motif yang mendorong sang pangeran membunuh pamannya tersebut. Pangeran Faisal bin Musaid kemudian dieksekusi pada Juni 1975 setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan terhadap Raja Faisal.