PM Korsel Desak Polisi Jelaskan Respons Atas Penelepon Pertama Pesta Halloween Berdarah

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 02 November 2022 17:37 WIB
Presiden dan PM Korsel mendatangi lokasi kejadian Pesta Halloween berdarah di Itaewon, Seoul, Korsel (Foto: Reuters)
Share :

SEOUL - Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel) Han Duck-soo mengatakan pada Rabu (2/11/2022) bahwa polisi harus menjelaskan bagaimana mereka merespons setelah menerima beberapa panggilan darurat beberapa jam sebelum pesta Halloween yang menewaskan 156 orang di Seoul.

Seperti diketahui, tragedi berdarah pesta Halloween pada Sabtu (29/10/2022) malam telah menewaskan 156 orang, 172 terluka, dan 33 orangdalam kondisi serius. Sedikitnya 26 warga dari 14 negara termasuk di antara yang tewas.

Baca juga:  Penelepon Pertama Menghubungi Polisi Beberapa Jam Sebelum Pesta Halloween Berdarah di Itaewon

"Polisi harus melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan penjelasan yang jelas dan transparan kepada publik," terangnya pada awal pertemuan satuan tugas tentang bencana yang disiarkan televise, dikutip Reuters.

Baca juga: Tragedi Berdarah Pesta Halloween, Terlalu Banyak Orang Berdesakan hingga Terinjak-injak Jadi 'Biang Keladi'

"Ketika seseorang menelepon 112, itu adalah situasi yang sangat mendesak dan bantuan polisi atau tindakan sangat dibutuhkan," ujarnya, merujuk pada hotline polisi darurat Korea Selatan.

Transkrip panggilan darurat yang dirilis oleh polisi pada Selasa (1/11/2022) menunjukkan peringatan pertama tentang kemungkinan insiden mematikan kira-kira empat jam sebelum tragedi berdarah itu terjadi. Saat itu, seorang penelepon meminta polisi dikirim ke sebuah gang di mana pengunjung pesta sudah memadati dinding ke dinding.

Polisi menerima 10 panggilan serupa lainnya, dengan para penelepon memohon dengan semakin mendesak dan putus asa. Panggilan terakhir dilakukan hanya beberapa menit sebelum orang-orang di gang sempit dan miring itu mulai berjatuhan.

Transkrip pembicaraan ini tampaknya mengkonfirmasi keterangan saksi, yang mengatakan kepada Reuters bahwa mereka melihat beberapa polisi mengarahkan lalu lintas di jalan utama tetapi sedikit atau tidak ada petugas di gang pejalan kaki yang ramai dan jalan samping.

Seorang pejabat polisi mengatakan kepada wartawan, polisi pergi ke tempat kejadian untuk empat dari 11 panggilan. Namun tidak segera jelas mengapa mereka tidak mengerahkan petugas pada panggilan lain atau tindakan keamanan apa yang mereka ambil setelah tiba.

Transkrip yang dirilis secara umum ini memicu kritik lebih lanjut terhadap kesalahan langkah oleh polisi yang mungkin menjadi faktor kunci yang mengarah pada kecelakaan yang telah menjadi kecelakaan paling mematikan sejak tenggelamnya feri pada 2014 yang menewaskan 304 orang, terutama siswa sekolah menengah yang tenggelam di tengah operasi penyelamatan yang gagal.

Anggota parlemen oposisi menyerukan pemecatan segera kepala polisi nasional dan menteri dalam negeri.

Komisaris Jenderal Polisi Nasional Yoon Hee-keun pada Selasa (1/11/2022) mengakui pengendalian massa di tempat kejadian "tidak memadai" dan menjanjikan penyelidikan internal yang menyeluruh.

Diketahui, puluhan ribu anak muda yang bersuka ria memadati jalan-jalan sempit dan gang-gang di distrik Itaewon yang populer untuk perayaan Halloween pertama dalam tiga tahun usai pembatasan Covid-19.

Sekitar 100.000 orang diperkirakan berada di Itaewon pada saat tragedi berdarah itu terjadi. Itaewon adalah sebuah daerah yang terkenal dengan perbukitan dan gang-gang sempitnya. Pihak berwenang mengatakan ada 137 petugas polisi di sana pada saat itu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya