JAKARTA - Abad pertengahan dikenal sebagai abad kegelapan karena peperangan dan kelaparan mendominasi selama periode ini. Zaman ini berlangsung sejak abad ke-5 sampai abad ke-15 Masehi.
Permulaan abad pertengahan ditandai saat runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat yang kemudian memasuki abad pembaruan atau Renaisans. Sebab masa ini berlangsung lama, maka dibagi menjadi tiga kurun waktu, yaitu awal abad pertengahan, puncak abad pertengahan dan akhir abad pertengahan.
BACA JUGA: Misteri 80 Kerangka Manusia Abad Pertengahan Terkuak Lewat Barang-Barang Ini
Mengutip dari Britannica, berikut adalah sejarah singkat abad pertengahan di Dunia Eropa. Yuk simak pembahasannya.
Awal Abad Pertengahan
Setelah pembubaran Kekaisaran Romawi, muncul gagasan tentang Eropa sebagai satu negara gereja terbesar, disebut Christendom. Christendom terdiri dari dua kelompok fungsionaris yang berbeda yaitu thesacerdotium atau hierarki gerejawi dan imperium atau pemimpin sekuler. Secara teori, kedua kelompok ini saling melengkapi, memenuhi kebutuhan spiritual dan temporal masing-masing orang. Saat itu, otoritas tertinggi dipegang oleh Paus di area pertama dan Kaisar di area kedua.
BACA JUGA: Sejarah Penaklukan Konstantinopel pada Tahun 1453
Dalam penerapannya, kedua kelompok tersebut terus berdebat dan secara terbuka berperang satu sama lain. Di satu sisi, Kaisar mengklaim hak untuk menunjuk pejabat gereja dan berhak campur tangan dalam masalah doktrinal. Sedangkan gereja tidak hanya memiliki kota dan tentara, tetapi juga sering berusaha mengatur urusan negara. Ketegangan ini mencapai titik puncaknya pada akhir abad ke-11 dan awal abad ke-12 selama bentrokan antara Kaisar Henry IV dan Paus Gregorius VII.
Selama abad ke-12, keseimbangan kekuatan ekonomi perlahan mulai bergeser dari kawasan timur Mediterania ke Eropa barat. Selain itu, terjadi fenomena penurunan jumlah penduduk, kontra urbanisasi, invasi, dan perpindahan suku-suku bangsa yang terjadi sejak akhir abad kuno. Perpindahan suku-suku bangsa ini ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan baru di bekas wilayah Kekaisaran Romawi Barat. Selain itu, daerah di Afrika Utara dan beberapa wilayah Timur Tengah juga lepas dari Kekuasaan Romawi Timur atau Byzantium.
Puncak Abad Pertengahan
Puncak abad pertengahan terjadi pada abad ke-13 yang ditandai berkembangnya penduduk dan beragam unit sosial seperti asosiasi, dewan sipil dan lain-lain. Lonjakan populasi Eropa juga disebabkan oleh perubahan iklim selama periode Suhu Hangat Abad Pertengahan yang memungkinkan peningkatan hasil panen.
Selain itu, di bidang arsitektur, banyak katedral Gotik yang dibangun dan diselesaikan pada puncak Abad Pertengahan. Katedral Gotik sendiri adalah gaya arsitektur yang digunakan pada Abad Pertengahan yang berevolusi dari arsitektur Romanesque.
Penemuan karya filsafat skolastisisme oleh Thomas Aquinas dan pemikir lainnya juga berkembang pada masa ini. Filsafat Skolastisisme adalah sebuah aliran filsafat di Abad Pertengahan yang menggunakan metode kritis dalam analisis filsafatnya dan didasarkan pada ajaran Gereja Katolik Roma.
Akhir Abad Pertengahan
Awal abad ke-14 ditandai dengan maraknya kelaparan dan wabah penyakit yang memuncak pada tahun 1315-1317. Penyebab kelaparan ini terjadi karena adanya krisis pertanian yang disebabkan oleh penurunan suhu dan cuaca buruk di Eropa. Sedangkan wabah penyakit hitam atau Black Death membuat populasi penduduk Eropa berkurang sekitar setengahnya.
Selain kelaparan dan wabah penyakit, pada masa ini juga terjadi berbagai konflik seperti Skisma Barat atau masalah internal yang menimpa Gereja Katolik. Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan konflik antarnegara, pertikaian dalam masyarakat, dan pemberontakan-pemberontakan rakyat jelata yang melanda kerajaan-kerajaan di Eropa.
Meskipun begitu, pada masa ini juga terjadi perkembangan besar dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni rupa. Perkembangan besar tersebut ditandai dengan mulai diperbaruinya teks-teks Romawi dan Yunani Kuno yang berujung pada berakhirnya era abad pertengahan dan beralih zaman Renaisans.
(Rahman Asmardika)