Siapa Presiden AS Paling Pintar dan Cerdas? Ini Jawabannya

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 08 November 2022 14:11 WIB
Presiden AS yang pernah menjabat di masanya (Foto: AP)
Share :

NEW YORKMantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sering menyebut dirinya sebagai sosok yang memiliki kecerdasan paling unggul. Dia bahkan pernah menyebut dirinya sebagai orang jenius yang sangat stabil. Namun Trump telah menolak untuk merilis transkrip sekolahnya.

Sejarawan kepresidenan Barbara Perry memiliki pandangan tentang kekuatan otak mantan presiden itu. “Saya kira ia adalah presiden yang paling licik, dan saya pikir ada sejumlah kecerdasan yang diperlukan untuk itu,” tutur Perry, Direktur Studi Kepresidenan di Miller Center, Universitas Virginia, dikutip VOA.

“Bagi sebagian presiden, mereka menutupi kekurangan kecerdasan asli dan kebernasan berpikir dengan kepintaran. Dia jelas tahu bagaimana menyenangkan banyak orang, jadi saya tidak akan menghilangkan itu darinya," tambahnya.

Baca juga: Masih Betah Berlama-lama, 7 Pemimpin Negara Ini Menolak Tinggalkan Panggung Kekuasaan

Perry menggunakan beragam faktor, termasuk kecerdasan asli, nilai-nilai di sekolah, transkrip atau catatan nilai akhir, dan universitas di mana para presiden ini berkuliah untuk mengkaji pemimpin baru AS yang paling cerdas.

Baca juga: Soal Penyitaan Dokumen Rahasia dari Rumah Mewahnya, Trump Minta Campur Tangan Mahkamah Agung

“Apakah dalam pidatonya itu kata-kata mereka sendiri, sehingga menunjukkan pemikir yang mandiri? Ini menunjukkan apakah mereka cerdas berbahasa. Apakah mereka elegan dan fasih dalam menyampaikan kebijakan? Apakah mereka memiliki kecerdasan tentang diri mereka sendiri,” ujarnya.

“Tulisan, cara bicara, kemampuan berkomunikasi dengan artikulasi yang jelas, juga kebebasan berpikir dan bertindak jadi pertimbangan. Apakah dapat menulis secara mandiri, apakah kebijakan mereka didasarkan pada ide-ide sendiri?,” lanjutnya.

Dengan menggunakan kriteria-kriteria ini, Perry menempatkan Barack Obama dalam kategori presiden dengan “kecerdasan tertinggi.” Bahkan teman-temannya di Universitas Harvard menilai Presiden ke-44 AS itu “berada di bidang yang berbeda dari kebanyakan orang pintar lainnya di kelas mereka.”

“Saya pasti akan menempatkan Obama dan Bill Clinton di lima besar,” katanya.

“Kemampuan keduanya untuk memahami, menganalisa, dan mempersatukan merupakan tanda-tanda kecerdasan sejati,” terangnya.

Sementara itu, mengenai Presiden AS Joe Biden, Perry mengatakan Biden bukan salah satu pemimpin Amerika yang paling cerdas.

“Saya tidak pernah menemukan dia memiliki pemikiran intelektual yang tajam atau menarik,” ujarnya.

“Saya kira ini bisa dilihat dari tempat dia bersekolah, dari nilainya. Dia tidak pernah bersekolah di sekolah elit untuk menjadi sarjana atau pasca sarjana. Jadi saya kira ia memiliki kecerdasan rata-rata, tetapi jelas ia telah memasukkan hal itu dalam kepresidenannya. Ia unggul dari segi kepribadian,” ungkapnya.

Pada 2006, psikolog sekaligus profesor emeritus di Departemen Psikologi Universitas California, Dean Simonton mulai mengukur kecerdasan Presiden AS dengan memperkirakan tingkat IQ mereka. Kecemerlangan intelektual dan keterbukaan atas pengalaman yang dimiliki adalah sebagian faktor yang digunakan Simonton untuk mendapatkan gagasan tentang presiden mana yang benar-benar genius.

Meskipun John Quincy Adams, yang lulusan Harvard, memiliki IQ 175, Simonton mengatakan panglima tertinggi ketiga AS, Thomas Jefferson yang hany memiliki IQ 160, sesungguhnya adalah genius sejati dengan banyak pencapaian di berbagai bidang.

“Dia penulis hebat. Sebagaimana yang Anda ketahui, dia adalah penulis utama Deklarasi Kemerdekaan. Dia arsitek yang hebat, yang tidak hanya merancang rumahnya sendiri, tetapi juga kampus asli Universitas Virginia. Dia seorang ahli teori politik. Dia menulis banyak teori politik yang menjadi dasar Konstitusi kita,” terangnya.

“Dia adalah seorang ilmuwan Alkitab. Dia juga pelopor dalam pertanian, termasuk soal menanam anggur untuk minuman anggur. Dan tentu saja, Jefferson adalah diplomat dan presiden. Yang hebat. Jadi dia adalah sosok yang sangat luar biasa secara intelektual,” lanjutnya.

Analisis Simonton tidak memasukkan presiden mana pun setelah tahun 2006.

Simonton mengatakan sulit menilai Trump karena keterbatasan informasi. Juga karena salah satu metode komunikasi favorit presiden ke-45 itu adalah mencuit, yang tidak menunjukkan kompleksitas pemikiran. “Presiden AS jelas lebih pintar dari warga kebanyakan,” ujarnya.

Dia menambahkan pemimpin tidak bisa selalu tampil cerdas setiap saat dibanding orang yang mereka pimpin karena orang tidak akan mengikuti pemimpin yang tidak mereka pahami.

Kendati demikian, baik Perry maupun Simonton setuju jika para Presiden AS di era awal adalah yang paling pintar.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya