NEW YORK – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sering menyebut dirinya sebagai sosok yang memiliki kecerdasan paling unggul. Dia bahkan pernah menyebut dirinya sebagai orang jenius yang sangat stabil. Namun Trump telah menolak untuk merilis transkrip sekolahnya.
Sejarawan kepresidenan Barbara Perry memiliki pandangan tentang kekuatan otak mantan presiden itu. “Saya kira ia adalah presiden yang paling licik, dan saya pikir ada sejumlah kecerdasan yang diperlukan untuk itu,” tutur Perry, Direktur Studi Kepresidenan di Miller Center, Universitas Virginia, dikutip VOA.
“Bagi sebagian presiden, mereka menutupi kekurangan kecerdasan asli dan kebernasan berpikir dengan kepintaran. Dia jelas tahu bagaimana menyenangkan banyak orang, jadi saya tidak akan menghilangkan itu darinya," tambahnya.
Baca juga: Masih Betah Berlama-lama, 7 Pemimpin Negara Ini Menolak Tinggalkan Panggung Kekuasaan
Perry menggunakan beragam faktor, termasuk kecerdasan asli, nilai-nilai di sekolah, transkrip atau catatan nilai akhir, dan universitas di mana para presiden ini berkuliah untuk mengkaji pemimpin baru AS yang paling cerdas.
Baca juga: Soal Penyitaan Dokumen Rahasia dari Rumah Mewahnya, Trump Minta Campur Tangan Mahkamah Agung
“Apakah dalam pidatonya itu kata-kata mereka sendiri, sehingga menunjukkan pemikir yang mandiri? Ini menunjukkan apakah mereka cerdas berbahasa. Apakah mereka elegan dan fasih dalam menyampaikan kebijakan? Apakah mereka memiliki kecerdasan tentang diri mereka sendiri,” ujarnya.