YANGON – Pemerintah junta militer Myanmar pada Kamis, (17/11/2022) telah memberikan amnesti kepada hampir 6.000 tahanan, termasuk ekonom Australia, mantan penasihat Aung San Suu Kyi, Sean Turnell dan mantan Duta Besar Inggris untuk Myanmar Vicky Bowman beserta suaminya.
Dua tahanan asing lainnya yang juga dibebaskan adalah warga Amerika Serikat (AS) Kyaw Htay Oo dan pembuat film Jepang Toru Kubota, demikian diwartakan Reuters.
Myanmar berada dalam kekacauan politik sejak militer melancarkan kudeta pada Februari tahun lalu, menangkap para pemimpin sipil termasuk Aung San Suu Kyi dalam penggerebekan dini hari.
Kudeta tersebut memicu protes luas yang seringkali ditutup dengan kekerasan, yang menyebabkan penangkapan ribuan orang dan membantu mengobarkan perlawanan bersenjata di antara beberapa kelompok etnis di negara Asia Tenggara itu.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pemerintah menyambut baik laporan mengenai Turnell, yang telah dituduh melanggar undang-undang rahasia negara dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada September.
"Profesor Turnell terus menjadi prioritas pertama kami. Karena itu, kami tidak akan berkomentar lebih jauh pada tahap ini," kata Wong di Twitter.
Awal bulan ini, Wong mengatakan Australia sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Myanmar karena situasi keamanan dan hak asasi manusia di sana memburuk.
Kementerian luar negeri Jepang mengatakan telah diberitahu tentang pembebasan Kubota.
Secara keseluruhan, 5.098 tahanan laki-laki dan 676 tahanan perempuan diberikan amnesti untuk menandai hari nasional Myanmar.
Keempat orang asing itu, yang diberikan amnesti "untuk hubungan dengan negara lain dan juga untuk tujuan kemanusiaan", telah diminta untuk meninggalkan negara itu, lapor media pemerintah.
Di antara mereka yang akan dibebaskan adalah 11 selebritas dan Kyaw Tint Swe, mantan menteri dan pembantu dekat Suu Kyi, menurut laporan itu.
Tidak ada tanda-tanda pembebasan tahanan dari Penjara Insien yang terkenal di ibukota komersial Yangon.
Juru bicara junta tidak menjawab panggilan telepon Reuters untuk meminta komentar.
Bowman, yang suaminya adalah artis terkemuka Burma Ko Htein Lin, telah didakwa dengan pelanggaran imigrasi. Kubota telah dituduh menghasut dan melanggar undang-undang komunikasi.
"Orang berharap pembebasan ini tidak akan menjadi peristiwa satu kali melainkan awal dari proses junta untuk membebaskan semua tahanan politik di Myanmar," kata Phil Robertson, wakil direktur Asia Human Rights Watch kepada Reuters. "Orang tidak boleh dikriminalisasi dan dipenjara hanya karena mengungkapkan pendapat politik dan menggunakan hak mereka secara damai."
(Rahman Asmardika)