LONDON - Kepala badan energi atom milik negara Rusia, Rosatom, memperingatkan pada Senin, (21/11/2022) bahwa ada risiko kecelakaan nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, menyusul penembakan baru pada akhir pekan.
Diwartakan Reuters, Moskow dan Kiev telah bertukar tuduhan menembaki fasilitas tersebut selama berbulan-bulan sejak pasukan Rusia mengambil alihnya pada Maret, tak lama setelah menginvasi Ukraina. Penembakan baru pada Minggu, (20/11/2022) memicu ketakutan baru akan kemungkinan bencana di lokasi tersebut.
"Pembangkit itu berisiko mengalami kecelakaan nuklir. Kami sedang bernegosiasi dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sepanjang malam," kata CEO Rosatom Alexei Likhachev seperti dikutip Interfax.
Rosatom telah mengendalikan fasilitas tersebut melalui anak perusahaannya sejak Presiden Vladimir Putin pada Oktober memerintahkan Rusia untuk secara resmi menyita pabrik tersebut dan memindahkan staf Ukraina ke entitas Rusia. Kiev mengatakan transfer aset sama dengan pencurian.
BACA JUGA: Putin Tanda Tangani Dekrit Resmi Sita PLTN Zaporizhzhia
IAEA telah menyerukan pembentukan zona keamanan di sekitar pabrik, sesuatu yang menurut Likhachev hanya akan mungkin terjadi jika disetujui oleh Amerika Serikat (AS).
"Saya pikir jarak yang jauh antara Washington dan Zaporizhzhia seharusnya tidak menjadi alasan bagi Amerika Serikat untuk menunda keputusan tentang zona keamanan," kata dia seperti dikutip Interfax.