Namun, lebih dari setahun kemudian, saat puncak pandemi, Muhyiddin mengundurkan diri setelah beberapa bulan berada dalam kondisi yang bergejolak, yang membuatnya kehilangan dukungan mayoritas di parlemen.
Oktober ini, penggantinya, Ismail Sabri Yaakob dari UMNO, mengumumkan pemilihan umum yang lebih cepat dari jadwal semestinya. UMNO yakin dapat memperoleh kembali kekuasaan karena telah memenangkan serangkaian pemilihan sela.
Dalam acara aliansi Pakatan Harapan, Anwar muncul dengan perolehan kursi terbanyak, tetapi masih belum jelas apakah dia akhirnya akan mewujudkan usahanya selama 25 tahun untuk menjadi perdana menteri.
Jika dia tidak bisa, dia akan berada di bawah tekanan untuk mengalah, demi pemimpin yang lebih muda.
(Susi Susanti)