"Kami, tentu saja, memiliki proporsi pria yang lebih tinggi dalam politik, itu kenyataan. Karena dua wanita bertemu, itu bukan hanya karena jenis kelamin mereka,” terang Ardern, 42.
Dia kemudian menjelaskan daftar hubungan perdagangan antar negara. Sekaligus menyatakan jika pertemuan itu adalah kesempatan untuk benar-benar memanfaatkan peluang ekonomi antara kedua negara.
"Tugas kami untuk memajukannya, terlepas dari jenis kelamin kami," pungkasnya.
Ardern mengatakan mereka berbagi "komitmen kuat" untuk mendukung Ukraina setelah invasi Rusia, dan bahwa tatanan internasional berbasis aturan yang diandalkan negara mereka berada di bawah tekanan karena konflik.
Sementara itu, Marin, yang berusia 37 tahun, setuju dan mengatakan mereka bertemu karena mereka adalah PM.
Dia berada di Selandia Baru dalam tur resmi pertamanya dan merupakan PM Finlandia pertama yang mengunjungi negara itu.
Selama pertemuan bilateral mereka, para pemimpin mengatakan bahwa mereka membahas beberapa isu penting, termasuk penurunan ekonomi global dan biaya hidup.