Dianggap Seksis, Jacinda Ardern dan Sanna Marin Bantah Bertemu karena 'Seumuran' dan Gender, Tapi karena Sama-Sama PM

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 01 Desember 2022 12:00 WIB
PM Finlandia bertemu dengan PM Selandia Baru (Foto: Stuff)
Share :

SELANDIA BARU - Para pemimpin Selandia Baru dan Finlandia telah membantah pernyataan wartawan bahwa mereka mengadakan pertemuan karena mereka "seumuran".

Pada konferensi pers di Auckland, Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin dan PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan mereka bertemu karena mereka adalah PM, bukan karena keduanya pemimpin perempuan yang muda.

Ardern mempertanyakan apakah pemimpin laki-laki akan menghadapi pertanyaan yang sama.

Baca juga:  Bebas dari Hukuman, PM Finlandia Terbukti Tidak Abaikan Tugas Negara Terkait Skandal Pesta

“Karena dua wanita bertemu bukan hanya karena jenis kelamin mereka,” ujarnya, dikutip BBC.

Sebagai informasi, seorang jurnalis pria dari jaringan radio Selandia Baru Newstalk ZB bertanya tentang alasan pembicaraan tersebut.

Baca juga: Terjerat Skandal Pesta Heboh hingga Tes Narkoba, Ini Profil PM Finlandia

“Banyak orang akan bertanya-tanya apakah kalian berdua bertemu hanya karena kalian seumuran dan memiliki banyak kesamaan di sana,” tanya wartawan itu.

Ardern menyela pertanyaan untuk mengatakan bahwa dia bertanya-tanya "apakah ada orang yang pernah bertanya kepada Barack Obama dan John Key apakah mereka bertemu karena mereka seumuran."

Seperti diketahui, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan mantan PM Selandia Baru John Key yang lahir dalam hitungan hari satu sama lain pada 1961.

"Kami, tentu saja, memiliki proporsi pria yang lebih tinggi dalam politik, itu kenyataan. Karena dua wanita bertemu, itu bukan hanya karena jenis kelamin mereka,” terang Ardern, 42.

Dia kemudian menjelaskan daftar hubungan perdagangan antar negara. Sekaligus menyatakan jika pertemuan itu adalah kesempatan untuk benar-benar memanfaatkan peluang ekonomi antara kedua negara.

"Tugas kami untuk memajukannya, terlepas dari jenis kelamin kami," pungkasnya.

Ardern mengatakan mereka berbagi "komitmen kuat" untuk mendukung Ukraina setelah invasi Rusia, dan bahwa tatanan internasional berbasis aturan yang diandalkan negara mereka berada di bawah tekanan karena konflik.

Sementara itu, Marin, yang berusia 37 tahun, setuju dan mengatakan mereka bertemu karena mereka adalah PM.

Dia berada di Selandia Baru dalam tur resmi pertamanya dan merupakan PM Finlandia pertama yang mengunjungi negara itu.

Selama pertemuan bilateral mereka, para pemimpin mengatakan bahwa mereka membahas beberapa isu penting, termasuk penurunan ekonomi global dan biaya hidup.

Protes baru-baru ini di Iran juga dibahas.

"Saya juga khawatir dengan situasi di Iran saat ini... para wanita pemberani yang memprotes undang-undang dan situasi keamanan wanita di Iran, kita perlu mengatasi masalah ini bersama-sama," kata Marin.

Pertanyaan wartawan tersebut memicu beberapa reaksi di media sosial.

Banyak pengguna Twitter menyebutnya seksis, sementara seorang jurnalis Selandia Baru menyebut tanggapan Ardern sebagai ‘jawaban pembunuh’.

Pertemuan ini digelar empat bulan setelah Sanna Marin menjadi berita utama di seluruh dunia setelah gambar-gambar pestanya dipublikasikan secara online.

Pihak lawan menuduhnya tidak bertanggung jawab, sementara yang lain mengatakan protes itu berakar pada seksisme.

Ditanya tentang masalah tersebut pada saat itu, Ardern mengatakan dia tidak ingin terlibat dalam masalah domestik negara lain, tetapi menyatakan bahwa kritik terhadap Marin terlalu keras.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya