CHINA - Otoritas China menggunakan data telepon selular (ponsel) untuk melacak pengunjuk rasa yang melakukan protes menentang pembatasan Covid yang ketat dari pemerintah di Beijing.
Hal ini terungkap berdasarkan rekaman panggilan telepon antara pengunjuk rasa dan polisi yang didengar oleh CNN.
Seperti diketahui, ratusan demonstran berkumpul di sepanjang Sungai Liangma Beijing pada Minggu (27/11/2022) malam, menyerukan diakhirinya tes Covid dan penguncian yang tiada henti. Beberapa juga mengecam penyensoran dan menyerukan kebebasan politik yang lebih besar.
Protes perbedaan pendapat yang luar biasa di jantung ibu kota China sebagian besar berakhir dengan damai pada Senin (28/11/2022) dini hari. Tetapi beberapa pengunjuk rasa telah menerima panggilan telepon dari polisi yang menanyakan tentang partisipasi mereka pada protes.
Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada CNN bahwa mereka menerima panggilan telepon pada Rabu (30/11/2022) dari seorang petugas polisi, yang mengungkapkan bahwa mereka dilacak karena sinyal ponsel mereka terekam di sekitar lokasi protes.
CNN tidak menyebutkan salah satu pengunjuk rasa dalam cerita ini untuk melindungi mereka.
Menurut rekaman percakapan telepon yang didengarkan CNN, pengunjuk rasa ditanya apakah mereka pergi ke Sungai Liangma pada Minggu (27/11/2022) malam. Ketika mereka menyangkal berada di sana, penelepon bertanya: "Lalu mengapa nomor ponsel Anda muncul di sana?"