Bela Protes Iran, Mantan Presiden Iran Desak Penguasa Memperhatikan Tuntutan Pengunjuk Rasa

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 07 Desember 2022 05:02 WIB
Mantan Presiden Iran membela pengunjuk rasa di protes Iran (Foto: Wana via Reuters)
Share :

Komentar itu muncul dalam sebuah pernyataan untuk memperingati Student Day pada Rabu (7/12/2022).

Seperti diketahui, pelajar berada di garis depan kerusuhan yang dimulai pada pertengahan September lalu setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan, seorang wanita berusia 22 tahun yang ditahan oleh polisi moralitas karena diduga mengenakan jilbabnya secara tidak benar.

Protes yang dipimpin perempuan telah menyebar ke lebih dari 150 kota dan 140 universitas di 31 provinsi negara itu dan dipandang sebagai salah satu tantangan paling serius bagi Republik Islam itu sejak revolusi 1979.

Kepemimpinan Iran, termasuk Presiden garis keras Ebrahim Raisi, telah menggambarkan mereka sebagai "kerusuhan" yang dipicu oleh musuh asing negara itu dan memerintahkan pasukan keamanan untuk "menangani dengan tegas" mereka.

Menurut Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia (HRANA), sejauh ini, setidaknya 473 pengunjuk rasa telah tewas dan 18.215 telah ditahan, termasuk 586 mahasiswa. Selain 61 personel keamanan dilaporkan meninggal.

Dalam perkembangan terpisah, pengadilan Iran mengatakan bahwa lima pengunjuk rasa telah dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah atas "korupsi Bumi".

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya