MITROVICA - Warga Serbia Kosovo dan polisi negara itu baku tembak pada Sabtu, (10/12/2022) setelah ketegangan meningkat di bagian utara Kosovo yang bergejolak.
Sebelumnya pada hari itu warga Serbia dari utara Kosovo memblokir jalan-jalan utama di wilayah itu untuk memprotes penangkapan mantan anggota polisi Kosovo yang mundur dari jabatannya bulan lalu bersama dengan warga etnis Serbia lainnya.
BACA JUGA: Tegang, Kosovo Tutup Dua Perbatasan dengan Serbia, Sirene Serangan Udara Terdengar
Dengan meningkatnya krisis di mayoritas Serbia di utara, Presiden Kosovo Vjosa Osmani pada Sabtu mengumumkan bahwa pemilihan lokal di daerah itu akan ditunda hingga 23 April. Pemilihan dijadwalkan pada 18 Desember tetapi orang Serbia mengatakan mereka akan memboikot pemungutan suara.
Polisi mengatakan blokade menghentikan lalu lintas dan mereka terpaksa menutup dua penyeberangan perbatasan antara Kosovo dan Serbia. Belakangan, mereka mengatakan mendapat kecaman di beberapa lokasi dekat danau yang berbatasan dengan Serbia. Tidak ada laporan langsung tentang cedera.
"Unit polisi, untuk membela diri, terpaksa membalas dengan senjata api kepada para penjahat yang dipukul mundur dan lari ke arah yang tidak diketahui," kata polisi dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Reuters.
Tembakan juga terdengar di lokasi lain di bagian utara negara itu.
Polisi di Pristina mengatakan mantan polisi Dejan Pantic ditangkap karena diduga menyerang kantor komisi pemilihan, petugas polisi dan petugas pemilihan pada hari Selasa.
Walikota Serbia di kota Kosovo utara, bersama dengan hakim lokal dan sekira 600 petugas polisi, mengundurkan diri bulan lalu sebagai protes atas keputusan pemerintah untuk mengganti pelat nomor mobil yang dikeluarkan Beograd dengan yang dikeluarkan oleh Pristina.
"Serbia telah menginstruksikan struktur ilegalnya untuk membuat barikade di Kosovo utara. Beograd memikul tanggung jawab penuh atas setiap eskalasi," kata Blerim Vela, kepala staf kepresidenan Kosovo di Twitter.
Sebelumnya, polisi Kosovo menangkap seorang warga Serbia lainnya karena dicurigai mengambil bagian dalam serangan bersenjata terhadap patroli polisi. Pada hari Kamis, seorang polisi terluka dalam serangan terhadap patroli setelah barisan polisi di daerah itu diperkuat oleh petugas non-Serbia menyusul pengunduran diri massal.
Dalam konferensi pers darurat, Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan dia akan meminta misi penjaga perdamaian KFOR NATO untuk mengizinkan Serbia mengerahkan pasukan dan polisi di Kosovo, meskipun dia mengakui tidak ada kemungkinan izin diberikan.
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008 dengan dukungan Barat, menyusul perang 1998-1999 di mana NATO campur tangan untuk melindungi Kosovo yang mayoritas penduduknya Albania.
(Rahman Asmardika)