MALANG - Orang tua korban penganiayaan menyayangkan tindakan yang diterima dari pengurus pondok pesantren (Ponpes) An-Nur 1 Malang, pasca anaknya berinisial MF (16) menjadi korban pemukulan.
Pasalnya setelah menerima cerita dari kedua ayah korban Herdy Arlianto, langsung menuju Ponpes An-Nur 1 Malang untuk menanyakan kejadian tersebut. Namun respon dari ponpes disebut Hardy kurang kooperatif sehingga membuatnya memutuskan melaporkan ke Polres Malang.
BACA JUGA:Dituduh Curi Uang, Santri Ponpes di Malang Bonyok Diduga Dikeroyok Puluhan Temannya
Memang pihak Ponpes sempat memanggil para orang tua yang diduga melakukan penganiayaan untuk berkumpul di Ponpes pukul 15.00 WIB, pada Jumat sore (16/12/2022). Namun ketika sampai di lokasi dan menunggu satu jam, Herdy tak ada orang tua yang datang. Apalagi saat itu memang aktivitas Ponpes tengah libur mulai 16 - 30 Desember 2022.
"Saya nyampai sana jam 3 belum ada orang tua sama sekali, saya nunggu sampai jam 4 nunggu dulu, nunggu dulu katanya masih di WA, mereka lebih mungkin mementingkan ada liburan ya, jadi mementingkan itu. Akhirnya jam 4 sudah saya ke Polres (Malang) untuk laporan, jadi intinya serperti itu," terangnya.
BACA JUGA:Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Puluhan Rumah di Bekasi
Bahkan dari penjelasan pihak Ponpes An-Nur disebut Herdy tak tahu menahu adanya dugaan pemukulan karena posisi pengurus sedang pada ruangan berbeda. Saat itu pengurus Ponpes berada di lantai bawah sedangkan posisi para santri, termasuk anaknya berada di lantai atas.
"Yang saya sayangkan kenapa tidak ada istilahnya yang jaga kamar kayak di (Ponpes) An-Nur 2. Jadi yang berantem paling enggak langsung ada penanganan ini kan, udah anak saya udah kaya binatang, dipukuli satu kamar, selesai pindah satu kamar lagi, pindah lagi satu kamar, dihajar sampai capek. Jadi yang mukul ini sampai benar-benar capek, jadi untung anaknya posisinya kuat, kalau misal gak kuat, gak tahu juga," paparnya.
Pria warga Perumahan Villa Podo Rukun, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang inu bahkan sempat bertemu dengan salah satu terduga pelaku yang memukuli anaknya. Namun dikatakan Herdy, terduga pelaku tidak ada rasa bersalah dan merasa hanya memukul dua kali, dimana satu kali pukulan tidak kena.
"Intinya kayak tidak merasa berdosa gitu. Kayak biasa, kayak memukuli sampai intinya seperti itu. Itu yang saya gak terima, terus saya ngomong, ya sudah kamu nanti berurusan dengan pihak yang berwajib, saya ngomong kaya gitu sama pelaku," jelasnya.
Sebagaimana diberitakan, MF (16) santri di Ponpes An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang diduga menjadi korban penganiayaan oleh puluhan santri lainnya. Ia dituduh mencuri uang dua kali oleh santri lainnya dan dipukuli sampai mengaku, pada Kamis malam (16/12/2022).
Setelah mengaku ia akhirnya kembali dipukuli secara bergiliran dari Jumat dini hari (17/12/2022) hingga menjelang subuh. Korban akhirnya kabur pulang ke rumah di Perumahan Villa Podo Rukun, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Polisi sudah menerima laporan dari Herdy Arlianto orang tua korban dan MF. Saat ini polisi masih menunggu hasil visum dan berencana memanggil pihak Ponpes.
(Nanda Aria)