SEMARANG – Kapal Motor (KM) Kelimutu milik PT Pelni (Persero) yang mengangkut wisatawan terjebak cuaca buruk di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, akhirnya tiba di Karimunjawa. Kapal yang berangkat dari pelabuhan asal di Sampit, Kotawaringin, Kalimantan Tengah itu kini bertolak ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Keterangan dari PT Pelni, KM. Kelimutu sandar pukul 21.56 WIB di Karimunjawa. Terlambat beberapa jam dari jadwal awal perkiraan tiba yakni pukul 17.00 WIB akibat cuaca buruk.
Setelah para wisatawan di Karimunjawa itu naik, kapal segera bertolak ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kapal bertolak dari sana pukul 22.34 WIB. Dijadwalkan tiba di Tanjung Emas Semarang sekira pukul 04.30 WIB.
“Dengan ukurannya, KM Kelimutu dapat melewati ombak 4 – 6 meter dengan aman meski mengalami keterlambatan,” kata Kepala Kesekretariatan PT Pelni Opik Taupik pada keterangannya yang diterima wartawan.
BACA JUGA:Gelombang Tinggi, 356 Wisatawan Terjebak di Karimunjawa, Termasuk 40 WNA
Total wisatawan yang dievakuasi sebanyak 500 orang, terbagi 451 wisatawan lokal dan 49 wisatawan asing. KM Kelimutu sendiri memiliki panjang 99 meter, tinggi haluan 9 meter dan bobot 1400 ton. Kapal tipe 1000 pax ini regular melayari Surabaya - Sampit - Semarang - Kumai - Semarang - Karimunjawa (PP).
Khusus untuk evakuasi wisatawan, kapal dipercepat tiba di Karimunjawa dari seharusnya 30 Desember 2022 menjadi maju lebih cepat pada 27 Desember 2022. Capt. Anwar Noor bertindak sebagai nakhoda KM Kelimutu dengan membawahi 60 kru kapal.
BACA JUGA:5 Fakta Wisatawan Terjebak di Karimunjawa, Akibat Cuaca Buruk
Penugasan penjemputan wisatawan ini diawali oleh surat permohonan Bupati Jepara kepada Kementerian Perhubungan. Selanjutnya, Kementerian Perhubungan menugaskan PT Pelni yang dengan segera melakukan penyesuaian rute dan jadwal kapal terdekat dari Karimunjawa.
"Untuk membantu proses evakuasi, kami secepat mungkin mempersiapkan kapalnya kami juga menambahkan tenaga pengamanan dengan bantuan Ditpolair Kalimantan Tengah," tambah Opik.
Ratusan wisatawan yang dievakuasi itu terjebak berhari-hari tidak bisa kembali dari Karimunjawa karena cuaca buruk. Perahu freedboard yang melayani lintas Jepara-Karimunjawa tidak bisa berlayar karena gelombang tinggi. Selama tertahan di Karimunjawa, keluhan yang paling dirasakan adalah persediaan makanan yang terbatas dan menipis.
Pada tahun 2015 silam, kapal ini juga ditugaskan mengevakuasi 105 wisatawan yang terjebak di Karimunjawa karena cuaca buruk.
"Sebagai perusahaan negara dengan jumlah armada terbesar di Indonesia, Pelni sudah sering dipercaya pemerintah untuk terlibat misi penting seperti memasuki wilayah bencana dan membawa relawan maupun kebutuhan pokok. Kami berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang terus mempercayakan kami melaksanakan tugas mulia seperti ini," lanjut Opik.
Pelni sebagai perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 76 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 44 trayek Kapal Perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3T (tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan) di mana Kapal Perintis menyinggahi 281 pelabuhan dengan total 3.695 ruas. Perusahaan ini juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede.
Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini Pelni mengoperasikan 10 trayek Tol Laut serta 1 trayek khusus untuk Kapal Ternak.
(Arief Setyadi )