Otak Manusia Mulai Menyusut sejak 3 Ribu Tahun Lalu

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 04 Januari 2023 04:07 WIB
Otak manusia mulai menyusut sejak 3 ribu tahun lalu. (BBC)
Share :

Amy Balanoff, yang mempelajari evolusi otak di John Hopkins University di Baltimore, Maryland, mengatakan jaringan otak membutuhkan banyak energi untuk pertumbuhan dan perawatannya, sehingga suatu spesies kemungkinan besar tidak akan mengembangkan otak besar melalui evolusi kecuali ia benar-benar membutuhkannya.

Bayangkan spesies parasit yang menggantungkan hidupnya pada lingkungan dan sumber daya yang lebih stabil, kata Balanoff. Lamprey (sejenis ikan tak berahang), misalnya, memiliki otak yang sangat kecil, panjangnya hanya beberapa milimeter.

"Mereka tidak benar-benar perlu menghabiskan energi ekstra untuk jaringan syaraf yang secara metabolis mahal," kata Balanoff.

Beberapa hewan juga tampaknya mengembangkan otak yang lebih besar, relatif ukuran tubuh mereka, seiring waktu - namun otak mereka belum benar-benar berubah, tubuh mereka hanya menjadi semakin kecil. Ini berlaku pada spesies burung, Balanoff menjelaskan.

Kemudian ada hewan yang tampaknya telah mengembangkan wilayah otak yang terspesialisasi, yang membuat otak mereka lebih besar secara keseluruhan dibandingkan spesies yang serupa. Misalnya, ikan mormyrid, yang memiliki otak cukup besar dibandingkan ukuran tubuh mereka - proporsinya sama dengan manusia, bahkan. Ikan ini menggunakan aliran listrik untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dan mendeteksi mangsa.

Pada 2018, para ilmuwan menemukan bahwa satu bagian otak mereka, cerebellum, lebih besar dari bagian lainnya. Tidak ada yang tahu pasti mengapa namun para peneliti dalam studi tersebut berspekulasi bahwa hal itu dapat membantu ikan tersebut memproses informasi elektro-sensorik.

Pada manusia, satu wilayah otak yang membuat kita unik adalah neokorteks, yang terlibat dalam fungsi kognitif tingkat tinggi - pikiran sadar, pemrosesan bahasa, dan sebagainya. Kita tak diragukan lagi bergantung pada hal-hal ini dan karena itu masuk akal bila otak kita menyesuaikan dengan kebutuhan kita.

Karena butuh banyak energi untuk menjaga otak tetap berjalan, menarik bahwa hewan-hewan berotak besar berevolusi untuk mendapatkan banyak energi pada tahap awal kehidupan mereka, kata Anjali Goswami, pakar paleobiologi di Museum Sejarah Alam London.

Bayangkan berapa banyak nutrisi yang didapatkan burung saat masih di dalam telur, atau yang diterima mamalia melalui plasenta atau ASI. Bayi manusia sebenarnya terlahir dengan neuron berlebih, 100 miliar, dan jumlah ini menurun seiring perkembangan. Ini karena otak menyesuaikan dengan perkembangan dan lingkungan individu. Hanya bagian dari jaringan syaraf yang benar-benar penting dipertahankan seiring pertambahan usia, namun hal itu hanya dimungkinkan dengan otak yang memiliki banyak neuron pada tahap awal kehidupan.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya