MALANG - Polres Malang mengklaim tak mendapat penolakan dari keluarga korban tragedi Kanjuruhan saat berkunjung ke rumah mereka. Kunjungan ke rumah-rumah para korban tragedi Kanjuruhan ini sekaligus menjadi momen program Jumat curhat yang diimplementasikan.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk menjalin silaturahmi dengan para korban tragedi Kanjuruhan tiga bulan pasca kejadian. Selain bersilaturahmi kembali, jajaran Polres Malang dan Polsek bergerak untuk mendengarkan keluh kesah keluarga korban dan para korban, serta bila ada yang perlu dibantu.
"Alhamdulillah tidak ada (penolakan), sampai hari ini tidak ada sama sekali penolakan keluarga korban saat kami berkunjung. Justru kami ditunjukkan oleh Bapak Kades, oleh Bapak RW kalau ada korban-korban yang masih perlu dikunjungi," ucap AKBP Putu Kholis Aryana, pada Jumat (6/1/2023) di RSUD Kanjuruhan Malang, usai menjenguk korban tragedi Kanjuruhan.
Menurutnya, dari kunjungan inilah diketahui ada beberapa korban tragedi Kanjuruhan yang mengalami luka tapi selama tiga bulan ini belum sepenuhnya sembuh karena belum ditangani secara medis. Hal ini pula yang membuat pihaknya bergerak membawa salah satu korban bernama Lilik (15) warga Kalipare, Kabupaten Malang ke RSUD Kanjuruhan untuk dirawat lebih lanjut.
"Kami terus bergerak mendatangi keluarga korban, baik yang meninggal dunia, bahkan luka berat. Tadi pagi kami ke korban yang meninggal dunia, siang hari ini saya mengunjungi korban yang luka berat untuk dilakukan penanganan," ucapnya.