Tingkat kehamilan remaja di AS telah menurun dalam tiga dekade terakhir, tapi di antara perempuan muda Hispanik, angkanya jauh lebih tinggi dibanding populasi lainnya.
Tingkat kehamilan remaja berdarah Latin lebih tinggi dibanding kelompok lainnya, dan para ahli memperingatkan bahwa putusan Mahkamah Agung AS pada 2022 yang membatalkan perlindungan negara terhadap aborsi dapat meningkatkan jumlahnya.
Hampir semua siswa di SMA Lincoln Park, yang secara khusus melayani para ibu remaja sejak 2005, berusia di antara 14 hingga 19 tahun.
Semuanya merupakan remaja berdarah Latin, yang merupakan gambaran dari 94% populasi Hispanik di kota itu, dengan tingkat kehamilan remaja yang lebih tinggi.
Sebagian besar dari mereka berpenghasilan rendah. Beberapa di antaranya adalah penduduk Meksiko kelahiran AS yang melintasi perbatasan setiap hari dari Matamoros, Tamaulipas untuk bersekolah di AS.
Di tahun ketika pembicaraan soal menjadi seorang ibu mengemuka dalam budaya dan politik AS, Lincoln Park mencontohkan bagaimana mereka membentuk kehidupan para perempuan muda yang telah menghadapi tantangan dari perubahan yang signifikan dalam hidup mereka ini.
Saya juga harus memikirkan bayi saya
Satu hal yang meyakinkan Helen untuk pindah ke Lincoln Park adalah bahwa dia bisa membawa bayinya ke sekolah.
Di sela-sela kelasnya pada Juni lalu ketika bercerita kepada BBC, Helen tampak seperti seorang remaja pemalu bermata gelap, mengenakan kaus hitam dan celana pendek merah muda pucat.
Tapi di dalam tas punggungnya, selain ada buku dan jurnal, ada pula popok dan pakaian bayi untuk putrinya, Jenine, yang berusia delapan bulan.
"Dulu saya hanya memikirkan diri sendiri, sekarang saya harus memikirkan saya dan bayi saya," kata Helen.
Sekitar 70 siswa terdaftar di sekolah tersebut, meskipun jumlah itu naik turun sepanjang tahun saat siswa yang baru hamil bergabung, dan beberapa ibu muda memilih untuk kembali ke sekolah mereka sebelumnya setelah melahirkan.