Meskipun beberapa dari 366 laporan yang baru diidentifikasi mencakup insiden yang terjadi dalam 17 tahun sebelum Maret 2021, sebanyak 250 dari penampakan yang tercatat telah terjadi sejak tanggal tersebut.
Laporan pada Kamis (12/1/2023) itu juga mengakui kemungkinan yang sedang berlangsung bahwa penampakan itu mungkin merupakan platform pengumpulan intelijen asing, tetapi para penyelidik tampaknya tidak mengumpulkan bukti apa pun untuk mendukung kesimpulan itu.
“Peristiwa UAP terus terjadi di wilayah udara terbatas atau sensitif, menyoroti kemungkinan kekhawatiran akan keselamatan penerbangan atau aktivitas pengumpulan musuh,” kata laporan itu.
“Kami terus menilai bahwa ini mungkin hasil dari bias pengumpulan karena jumlah pesawat aktif dan sensor, dikombinasikan dengan perhatian dan panduan yang terfokus untuk melaporkan anomaly,” lanjutnya.
Laporan itu menambahkan jika Pentagon dan komunitas intelijen akan terus menyelidiki bukti kemungkinan keterlibatan pemerintah asing dalam peristiwa UAP.
Sementara itu, perwakilan Demokrat California Adam Schiff, mantan ketua Komite Intelijen DPR, menyambut baik rilis laporan tersebut.
“Saya menghargai upaya yang dilakukan oleh ODNI untuk mempelajari dan mengkarakterisasi laporan fenomena udara tak dikenal, dan komitmen mereka untuk memastikan transparansi dengan merilis ringkasan yang tidak terklasifikasi kepada publik Amerika. Fenomena udara tak dikenal tetap menjadi masalah keamanan nasional, dan saya akan terus mendukung penyelidikan menyeluruh atas semua laporan UAP dan pengawasan Kongres,” ungkapnya.
(Susi Susanti)