Pemerintahan Netanyahu saat ini didominasi oleh politisi sayap kanan ekstrem yang menentang kemerdekaan Palestina.
Menyusul penembakan akhir pekan lalu, pemerintahannya menyetujui serangkaian langkah hukum terhadap warga Palestina, termasuk rencana untuk “memperkuat” permukiman di Tepi Barat.
AS, seperti kebanyakan komunitas internasional, menganggap permukiman Israel di tanah yang diklaim Palestina untuk negaranya kelak itu sebagai penghalang terciptanya perdamaian.
“Segala sesuatu yang menjauhkan kita dari visi itu, menurut penilaian kami, merugikan keamanan jangka panjang Israel dan identitas jangka panjangnya sebagai negara Yahudi dan demokratis,” ungkapnya.
Pada Senin (30/1/2023), tak lama sebelum kedatangan Blinken di Israel, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel membunuh seorang pria Palestina di Kota Hebron, sehingga jumlah warga Palestina yang tewas terbunuh sepanjang Januari menjadi 35 orang.
Kekerasan itu terjadi beberapa bulan setelah serangan penyergapan Israel di Tepi Barat, yang duluncurkan setelah serangan Palestina terhadap warga Israel pada musim semi 2022 yang menewaskan 19 orang.
Namun rangkaian aksi kekerasan itu melonjak pada Januari pada minggu-minggu pertama pemerintahan baru Netanyahu berkuasa, di mana pemerintahan berhaluan kanan ekstrem itu menjanjikan sikap yang lebih keras terhadap Palestina dan meningkatkan pembangunan daerah permukiman.
(Susi Susanti)