Melacak Jejak Manusia dalam Kehidupan Planet Mars

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Kamis 02 Februari 2023 05:02 WIB
Ilustrasi/ Doc: NASA
Share :

JAKARTA - Umat manusia telah mengirim sekitar 30 wahana dan penjelajah luar angkasa ke Planet Merah sejak era luar angkasa dimulai. Sekarang kita tahu sejumlah mikroba dapat bertahan hidup dalam perjalanan itu, kata ahli genetika Christopher Mason.

Saat Anda membaca artikel ini, sebuah mesin tengah menggelinding dengan susah payah di permukaan Mars.

 BACA JUGA:Kejagung Periksa 9 Saksi Korupsi BTS BAKTI Kominfo, Ini Daftarnya

Perseverance - penjelajah seukuran mobil yang mendarat dengan selamat di permukaan Mars pada 18 Februari tahun ini, mungkin hanya bisa melaju kurang dari 0,1 mil per jam (155 meter/jam), namun ia membawa berbagai alat, instrumen, dan eksperimen yang telah memberikan hasil luar biasa untuk ilmu pengetahuan.

Di dalam badan penjelajah sepanjang tiga meter ini, terdapat pula sebuah mesin yang dapat mengubah udara Mars yang tipis dan kaya karbon dioksida menjadi oksigen, juga sebuah helikopter seukuran kotak tisu yang untuk pertama kalinya melakukan penerbangan terkontrol di planet lain.

 BACA JUGA:Bejat! Pria Empat Lawang Cabuli Anak Tetangganya, Modus Pinjam Gergaji

Dilansir dari BBC, Rabu (1/2/2023), helikopter yang bernama Ingenuity ini telah berhasil melakukan tiga penerbangan, setiap kali terbang, ia mampu mengudara lebih tinggi dan lebih lama dari sebelumnya.

Tapi, adakah hal-hal lain yang 'menumpang' dalam perangkat keras penjelajah ini? Mungkinkah bakteri atau spora dari Bumi tak sengaja terangkut ke luar angkasa dan bertahan hingga Mars?

NASA dan para ilmuwannya di Jet Propulsion Laboratory (JPL) memiliki protokol ketat dan menyeluruh untuk meminimalkan jumlah organisme yang mungkin secara tak sengaja menumpang dalam misi luar angkasa.

Standar yang disepakati secara internasional memandu seberapa ketat protokol yang harus dipenuhi ini, dan NASA - dalam beberapa kasus - bahkan melampaui ekspektasi.

Meski begitu, dua penelitian terbaru menyoroti bagaimana sejumlah organisme dapat bertahan dari proses pembersihan dan juga dalam perjalanan ke Mars, dan seberapa cepat spesies mikroba dapat berevolusi di luar angkasa.

Proses membangun pesawat luar angkasa

Pertama-tama, mari kita mulai dengan proses yang harus dilakukan untuk membangun wahana Perseverance, dan sebagian besar pesawat luar angkasa yang dibuat di fasilitas perakitan pesawat luar angkasa (SAF) milik JPL.

Di sana, pesawat luar angkasa dibangun selapis demi selapis dengan sangat hati-hati, seperti lapisan bawang. Dan sebelum lapisan lain ditambahkan, seluruh lapisan di bawahnya harus dibersihkan.

Metode ini membatasi bakteri, virus, jamur, atau spora pada peralatan yang akan dikirim dalam suatu misi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya