MOSKOW - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov meragukan penolakan Jerman untuk mengirim jet tempur ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa Kanselir Jerman Olaf Scholz dikenal karena posisinya yang berubah-ubah selama perang.
"Semuanya dimulai dengan (pemberian) sejumlah helm untuk prajurit Ukraina, kemudian senjata kecil muncul, dan sekarang mereka berbicara tentang pesawat terbang,” terangnya pada Kamis (2/2/2023), kepada stasiun televisi Rossiya 24, dikutip Antara.
BACA JUGA: Imbas Perang Rusia-Ukraina, 40 Negara Akan Boikot Olimpiade 2024
"Scholz bersumpah bahwa itu tidak akan pernah terjadi, tetapi Scholz juga dikenal karena kemampuannya mengubah posisinya dengan cukup cepat," lanjutnya.
Dia menyebutkan bahwa Menlu Jerman Annalena Baerbock mengatakan Berlin sedang berperang melawan Rusia.
Lavrov mengatakan semakin banyak senjata jarak jauh yang dipasok ke Ukraina, semakin jauh Rusia harus memindahkan senjata-senjata tersebut dari wilayah itu.
Seperti diketahui, Jerman pada awalnya enggan mengirim senjata berat ke Ukraina, namun sekarang tunduk pada tekanan internasional dan justru menjadi salah satu pemasok utama bantuan militer ke Ukraina,
Pekan lalu, Jerman memutuskan untuk memasok tank tempur Leopard 2 ke negara yang dilanda perang itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta pasokan jet tempur kepada negara-negara Barat, tetapi Scholz menolak permintaannya.
(Susi Susanti)