Petugas penyelamat telah berjuang untuk mencapai beberapa daerah yang paling parah, tertahan oleh jalan yang hancur, cuaca buruk dan kurangnya sumber daya dan alat berat. Beberapa daerah tanpa bahan bakar dan listrik.
Pejabat bantuan menyuarakan keprihatinan khusus tentang situasi di Suriah, di mana kebutuhan kemanusiaan sudah lebih besar dari titik mana pun sejak meletusnya konflik yang telah memecah belah negara dan mempersulit upaya bantuan.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan upaya penyelamatan berpacu dengan waktu, dengan peluang untuk menemukan korban yang selamat semakin berkurang setiap menit dan jam.
Di Suriah, layanan penyelamatan yang beroperasi di barat laut yang dikuasai pemberontak mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi lebih dari 1.280 orang dan lebih dari 2.600 orang terluka.
"Jumlahnya diperkirakan meningkat secara signifikan karena keberadaan ratusan keluarga di bawah reruntuhan, lebih dari 50 jam setelah gempa," kata layanan penyelamatan di Twitter.
Semalam, menteri kesehatan Suriah mengatakan jumlah korban tewas di daerah yang dikuasai pemerintah naik menjadi 1.250, outlet berita Al-Ikhbariya yang dikelola pemerintah melaporkan melalui Telegram bahwa jumlah korban terluka adalah 2.054 orang.