Gempa pertama terjadi tepat setelah pukul 04.00 pada Senin, tengah malam di tengah musim dingin, memberikan sedikit kesempatan bagi penduduk yang sedang tidur untuk bereaksi.
Pihak berwenang Turki mengatakan sekira 13,5 juta orang terkena dampak di daerah yang membentang sekira 450 km dari Adana di barat ke Diyarbakir di timur.
Gempa tersebut, yang diikuti beberapa jam kemudian oleh gempa kedua yang hampir sama kuatnya, merobohkan ribuan bangunan termasuk rumah sakit, sekolah dan blok apartemen, melukai puluhan ribu orang, dan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah utara.
Petugas penyelamat telah berjuang untuk mencapai beberapa daerah yang paling parah, tertahan oleh jalan yang hancur, cuaca buruk dan kurangnya sumber daya dan alat berat. Beberapa daerah tanpa bahan bakar dan listrik.
Pejabat bantuan menyuarakan keprihatinan khusus tentang situasi di Suriah, di mana kebutuhan kemanusiaan sudah lebih besar dari titik mana pun sejak meletusnya konflik yang telah memecah belah negara dan mempersulit upaya bantuan.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan upaya penyelamatan berpacu dengan waktu, dengan peluang untuk menemukan korban yang selamat semakin berkurang setiap menit dan jam.