ANTAKYA – Jumlah korban tewas akibat gempa magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki selatan terus bertambah dengan cepat sementara tim penyelamat berusaha menggali korban dari bawah puing-puing bangunan. Di beberapa kota, mayat korban yang telah ditemukan dibaringkan di pinggir jalan selama berjam-jam saat petugas penyelamat dan ambulans berjuang mengatasi skala bencana.
Di Kota Antakya, anggota keluarga para korban yang masih hilang menyisir puing-puing mencari orang yang mereka cintai. Mereka membantu tim penyelamat, yang menggunakan alat listrik untuk menggali reruntuhan bangunan mencari para korban.
Sementara itu para penyintas gempa terpaksa hidup di jalanan karena masih takut akan gempa yang meruntuhkan atap di atas kepala mereka. Para penyintas harus berburu makanan dan membakar perabotan yang mereka temukan agar tetap hangat di tengah suhu dingin membeku di Turki.
Petugas bantuan telah membawakan mereka selimut dan mereka telah diberi roti tetapi sejauh ini belum ada dukungan lain bagi para penyintas. Pemandangan serupa juga terlihat di sejumlah kota lain yang terdampak gempa termasuk Iskenderun.
Hingga Rabu, (8/2/2023) pagi jumlah korban tewas akibat gempa di Turki telah lebih dari 7.100 orang dengan puluhan ribu lainnya mengalami luka-luka. Ini merupakan gempa paling mematikan di Turki sejak 1999.
Baca Berita Selengkapnya: Jenazah Berserakan di Jalanan Usai Gempa Dahsyat Guncang Turki, Korban Selamat Harus Berburu Makanan
(Rahman Asmardika)