Jelang Dijemput Ajal, Sultan Agung Bangun Astana Imogiri untuk Pemakamannya

Rifqa Nisyardhana, Jurnalis
Selasa 14 Februari 2023 07:05 WIB
Sultan Agung/Tangkapan layar media sosial
Share :

JAKARTA - Sebelum meninggal, Sultan Agung merasakan ajalnya sudah dekat saat menjelang tahun kematiannya pada 1645.

Dia pun membangun Astana Imogiri sebagai tempat pemakamannya dan juga makam bagi keluarga raja-raja Kesultanan Mataram lainnya.

(Baca juga: Pasukan Mataram Gagal Taklukkan VOC, Sultang Agung Marah hingga Kirim Algojo)

Lokasinya berada di Gunung Merak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Mengutip dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, kompleks pemakaman ini dikenal dengan sebutan Pajimatan.

Kata Pajimatan berasal dari kata ‘Jimat’ yang artinya pusaka, tempat untuk pusaka.

Sultan Agung menjadi raja Kesultanan Mataram pertama yang dimakamkan di Astana Imogiri sehingga tempat tersebut menjadi leluhur serta pusaka bagi Kerajaan Mataram.

Astana Imogiri terdiri dari tiga kelompok besar yang berderet dari sisi barat ke sisi timur.

1. Kelompok makam Raja-raja Mataram Islam yang terdiri atas dua kedhaton, yaitu Kedhaton Sultan Agungan dan Kedhaton Pakubuwanan.

2. Kelompok makam Raja-raja Kasultanan Yogyakarta yang terdiri atas tiga kedhaton, yakni Kedhaton Kasuwargan, Kedhaton Besiyaran, dan Kedhaton Saptarengga.

3. Kelompok makam Raja-raja Kasunanan Surakarta yang terdiri atas tiga kedhaton, yakni Kedhaton Bagusan, Kedhaton Astana Luhur, dan Kedhaton Girimulya.

Profil Sultan Agung

Sultan Agung Hanyokrokusumo merupakan raja Mataram Islam yang berhasil membawa masa kejayaan Kesultanan Mataram pada 1627.

Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika atau dikenal juga sebagai Raden Mas Rangsan. Dia lahir di Kutagede, Matara pada 1593 dan wafat di Karta, Mataram pada 1645.

Masa pemerintahannya berlangsung sejak tahun 1613-1645. Keberhasilan yang dicapainya meliputi bidang militer, politik, ekonomi, serta sosial dan budaya.

Mengutip dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, setelah Sultan Agung meninggal, dia sempat menuliskan surat wasiat kepada putranya, Raden Mas Sayidin untuk menggantikan posisinya sebagai Raja Mataram.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya